Berita

firmanzah/net

Politik

Capres-Cawapres Wajib Dicecar Soal Platform Ekonomi!

SENIN, 28 APRIL 2014 | 14:55 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Platform ekonomi masing-masing pasangan Capres-Cawapres perlu mempertimbangkan tidak hanya ekonomi domestik, tetapi juga dampak dari perekonomian dunia untuk kurun waktu 2015-2019.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Firmanzah, mengingatkan, sejumlah agenda perlu diantisipasi untuk terus meningkatkan daya tahan perekonomian nasional. Pertama, rencana The Fed mengakhiri stimulus moneter dan diikuti dengan dinaikkannya suku bunga di Amerika Serikat yang berisiko memperbesar capital-outflow keluar dari negara berkembang.

Kedua, persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang efektif berjalan pada akhir 2015. Ketiga, risiko ekonomi akibat krisis dan ketegangan politik di sejumlah wilayah seperti Ukraina, laut China Selatan, semenanjung Korea, dan wilayah lain yang berpotensi meningkatkan harga minyak mentah dunia.


Keempat, perubahan iklim dan cuaca juga berpotensi menggagalkan hasil panen produsen utama komoditas pangan dunia. Dan kelima, hal-hal lainnya yang berpotensi mengancam lonjakan inflasi, penurunan nilai dan volume ekspor nasional, dan mengganggu stabilitas pasar keuangan nasional.

"Idealnya, platform ekonomi masing-masing pasangan Capres-Cawapres perlu memuat visi besar untuk terus memajukan perekonomian nasional menjadi lebih sejahtera, adil, berdaya saing dan semakin merata. Termasuk di dalamnya komitmen politik dan rencana strategis untuk terus memperkuat fundamental ekonomi nasional," kata staf khusus presiden RI itu, seperti dikutip dari setkab.go.id, Senin (28/4).

Mengingat begitu strategisnya platform ekonomi itu, maka Firmanzah mengajak semua pihak, utamanya media nasional, untuk memberikan ruang seluas-luasnya dalam memberikan informasi terkait dengan platform ekonomi dan pembangunan masing-masing kandidat capres-cawapres.

"Agar masyarakat mengetahui sebelum menentukan pilihan atas arah pembangunan ekonomi nasional 2015-2019. Terutama ketika masa-masa kampanye Pilpres secara resmi," pungkas Firmanzah. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

Platform X Setor Denda ke Negara Atas Pelanggaran Konten Pornografi

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04

Prabowo Komitmen Tindak Tegas Pembalakan Liar di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02

KPK Sebut Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Haji Tahun 2024 Jadi Informasi Tambahan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43

Prabowo Pastikan Distribusi Pangan Jangkau Wilayah Bencana Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16

Cuaca Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan di Akhir Pekan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01

Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51

KPK Masih Telusuri Dugaan Alur Perintah Hingga Aliran Uang ke Bupati Pati Sudewo

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17

JEKATE Running Series Akan Digelar di Semua Wilayah Jakarta

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08

PAM Jaya Didorong Turun Tangan Penuhi Air Bersih Korban Banjir Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40

PKS Jakarta Sumbang Rp 1 M untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31

Selengkapnya