Berita

hary tanoe saat berkampanye

Catat, Suara Hanura hanya 1,5 Persen Sebelum HT Bergabung

JUMAT, 25 APRIL 2014 | 19:23 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ketua Umum DPP Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo tidak tiba-tiba bergabung dengan Partai Hanura. Keputusan itu sebagai wujud kesepahaman politik yang tulus dari dua pihak, yaitu Hary Tanoe dan Ketua Umum DPP Hanura Wiranto. Ketulusan ini juga yang melandasi kepercayaan memimpin Badan Pemenangan Pemilu diberikan Hanura kepada bos MNC yang akrab disapa HT itu.

"Masuknya Ketua Umum kami Hary Tanoe ke Hanura adalah sebuah perkawinan politik yang sah," tegas Wakil Ketua Umum Perindo Andi Saiful Haq kepada Rakyat Merdeka Online malam ini (Jumat, 26/4).

Saiful Haq mengungkapkan itu menanggapi pernyataan Wakil Sekjen DPP Partai Hanura, Kristiawanto. Dia menilai, sebagai Ketua Bapilu, Hary Tanoe tidak memiliki strategi khusus untuk menjadikan Hanura sebagai pemenang.


Akibat kekalahan yang telak itu, mental kader-kader Hanura yang berharap pasangan Wiranto-Hary Tanoesoedibjo (Win-HT) jadi hancur. Makanya, Kristiawanto meminta Hary Tanoe lebih baik mundur dari Hanura dan kembali ke habitatnya sebagai pebisnis.
(Baca: Wasekjen Hanura Desak Hary Tanoe Mundur dan Kembali ke Habitat)

"Pernyataan Wasekjen DPP Partai Hanura, Kristiawanto merupakan statement yang menunjukkan yang bersangkutan tidak mengerti persoalan dan etika politik," timpal Saiful Haq.

Dia menegaskan, adalah salah besar kalau disebutkan Hary Tanoe tidak menjalankan tanggungjawabnya sebagai Ketua Bapilu. Karena Hary Tanoe sudah melakukan semua cara agar Hanura mendapat hasil yang maksimal dalam Pemilu 2014.

"Harus diingat, sebelum HT bergabung, survei Hanura sekitar 1,5 persen dan diperkirakan tidak lolos PT," tekan Saiful, bekas aktivis pergerakan ini.

Suara Partai Hanura yang hanya sekitar lima persen, ungkap Saiful Haq, karena program rekruitmen saksi yang bermasalah. "Wartawan bisa menanyakan ke Kristiawanto, siapa yang diberi tanggung jawab merekrut saksi? Biar tidak sembarangan memberikan statement, jangan sampai malu sendiri kalau kita buka," demikian Saiful Haq. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya