Berita

Jusuf Kalla

Tanggapi Tudingan, Husain Abdullah: Kalla Grup Berjalan Normal Saat JK Jadi Wapres

SABTU, 12 APRIL 2014 | 18:41 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Jusuf Kalla bukan diceraikan Susilo Bambang Yudhoyono sehingga kedua tokoh tersebut tidak berpasangan lagi pada Pemilihan Presiden 2009 lalu.

Apalagi kalau disebut SBY menceraikan karena selama menjabat Wakil Presiden 2004-2009, JK melakukan penguasaan ekonomi untuk kepentingan perusahaan bisnis keluarganya, seperti disampaikan pengamat politik Abdul Muis Syam, sama sekali tidak benar. (Baca: PDIP, "Janda SBY" Bukan Lagi Selera Rakyat!)

Selain Abdul Muis Syam, pengajar Universitas Mustopo Beragama, Lukman Hakim juga menyebutkan hal senada sebelumnya. (Baca: Disayangkan, Nasdem Sodorkan Cawapres Tidak Bersih ke PDIP)


"Tidak benar JK diceraikan SBY tahun 2009," tegas Husain Abdullah, Media Officer M. Jusuf Kalla, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Sabtu, 12/4).

Dia menjelaskan alasan kenapa pasangan SBY-JK tidak lanjut di Pilpres 2009. Alasannya, JK dan Golkar menolak jika SBY mensyaratkan agar partai beringin itu mengajukan lima nama calon wakil presiden.

"Karena itu menyangkut wibawa partai. Karena itu Golkar memilih mengusung calon sendiri. Waktu itu, orang Golkar merasa bahwa 'kita kan sudah bersama selama lima tahun. Kenapa harus ada syarat pada saat mau dilanjutkan?'," beber Husain.

Husain juga menegaskan, tidak benar JK bukan lagi pilihan rakyat saat ini. Karena faktanya, semua survei menempatkan mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu sebagai cawapres paling potensial dan elektabilitasnya tertinggi diantara semua figur yang digadang-gadang sebagai cawapres.

Begitu juga survei pasangan, menempatkan Jokowi-JK duet terkuat diantara pasangan calon. Bahkan survei kualitas dari 330 guru besar JK juga tertinggi. Survei integritas, JK juga tertinggi kedua bersama Megawati setelah Jokowi.

"Jadi kalau pengamat yang baik hendaknya jangan sembarang menggunakan data apalagi data 5 tahun lalu untuk menilai Pak JK. Kondisinya sudah berbeda dengan saat ini," kesal Husain.

Lebih jauh, Husain menanggapi soal tudingan bahwa JK telah melakukan penguasaan ekonomi untuk kepentingan perusahaan keluarga saat menjabat Wakil Presiden. Dia menilai, kedua pengamat tersebut telah melakukan fitnah.

"Jangan sekali-kali fitnah kepada kelompok usaha Kalla," tekan Husain.

Husain menambahkan, perusahaan milik pribumi dikelola dengan penuh dedikasi kepada bangsa dan kepercayaan publik yang besar. Makanya, perusahaan yang saat ini antara lain bergerak di bidang otomotif, konstruksi, properti, energi, transportasi itu bisa bertahan hingga 60 tahun dan dikelola hingga generasi ketiga 

"Kalla Grup sangat mandiri dan di saat JK jadi Wapres, perusahaan ini berjalan normal saja. Tidak ada lompatan yang membuat, misalnya menjadi kelompok bisnis nomor 1 di Indonesia. Tapi Kalla Grup adalah pembayar pajak teladan 20 tahun berturut-turut," pungkas Husain. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya