Berita

Syahganda nainggolan

Prabowo harus Bangun Front Supaya Bisa Mengalahkan Jokowi

MINGGU, 06 APRIL 2014 | 06:59 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemilihan Presiden 2014 ini diyakini hanya akan menjadi pertarungan calon Presiden PDI Perjuangan Joko Widodo dan calon Presiden Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto.

"Karena hanya Prabowo dan Jokowi yang pupuler, lainnya tidak," jelas Ketua Dewan Direktur Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan kepada Rakyat Merdeka Online Minggu (6/4).

Lebih jauh dia menjelaskan, kalau Prabowo head to head lawan Jokowi, mantan Danjen Kopassus diyakini bakal kalah. Untuk mengatisipasinya, Prabowo harus cepat membangun koalisi permanen dengan mengumumkan secepatnya siapa yang akan menjadi cawapres, bagaimana komposisi kabinet, dan berkoalisi dengan partai apa saja.


"Kalau itu dia lakukan lebih cepat, mungkin (Prabowo) akan memenangkan pertarungan. Karena yang melawan Jokowi tidak hanya Prabowo tapi sebuah front yang terdiri dari sejumlah partai dan tokoh-tokoh besar. Saat ini kan selisih (elektabilitas) antara keduanya 10-15 persen," beber Syahganda.

Syahganda menilai hanya dengan membentuk front, cara untuk membendung Jokowi.  Seperti menggandeng Yenny Wahid, Din Syamsuddin, Jusuf Kalla. Serta Yusril Ihza Mahendra (PBB), Suryadharma Ali (PPP) dan Hatta Rajasa (PAN) dari barisan partai politik.

Dengan melibatkan banyak pihak, diakuinya memang harus sharing power. Misalnya, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin atau putri Gus Dur, Yenni Wahid menjadi cawapres agar menggambarkan koalisi dengan umat Islam. Sementara Suryadharma Ali menjadi Menko Kesra, Hatta Rajasa tetap sebagai Menko Perekonomian, dan Yusril menduduki kursi Menteri Hukum dan HAM.

"Karena lawan satu orang itu harus dengan front. Jadi dia (Prabowo) harus menggambarkan front nasional atau barisan Indonesia, yang merangkum semuanya. Kumpulan tokoh-tokoh dan pimpinan partai yang loyal pada gagasan besar Indonesia. Gagasan besar ini juga harus dirumuskan bersama," ungkapnya.

Apakah itu tidak membuat Jokowi terkesan dizolimi?

"Bisa saja masyarakat menilai seperti itu. Tapi bisa juga pengertiannya, yang satu (Jokowi) selfish, sombong, main sendiri, tidak bisa membangun front. Yang satu lagi (Prabowo), bisa bekerja sama. Lagi pula, masyarakat saat ini tidak suka dengan orang-orang yang ingin dicitrakan dizolimi seperti SBY pada Pilpres 2004. Itu sudah masa lalu. Sekarang rakyat bukan lagi mencari pemimpin yang memelas, tapi yang tegas," jawabnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya