Berita

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Bisnis

Banyak Investor Asing Curang & Licik, Hatta Desak Pemda Selektif Kasih IUP

KPK Bilang, Tata Kelola Industri Pertambangan Masih Amburadul
KAMIS, 27 MARET 2014 | 09:29 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

KPK Bilang, Tata Kelola Industri Pertambangan Masih Amburadul
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai, tata kelola dalam industri pertambangan masih bermasalah. Lembaga yang dikomandoi Abraham Samad itu menemukan 10 permasalahan yang saat ini menghambat industri pertambangan.

“Hasil kajian KPK, di sektor tam­­bang ada sedikitnya 10 per­soalan terkait pengelolaan per­tambangan yang diamanatkan un­dang-undang tapi belum selesai hingga saat ini,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi, kemarin.

Adapun 10 persoalan tersebut, yak­­ni renegosiasi kontrak (34 Kon­­­trak Karya/KK dan 78 Per­janjian Karya Pengusaha Per­tam­bangan Batubara/PKP2B), pe­ningkatan ni­lai tambah dalam ben­tuk pengo­lah­an dan pemur­nian hasil tambang mineral dan batu­bara, penataan Kuasa Per­tam­ba­ngan/Izin Usaha Per­tam­bangan (IUP) serta pe­ning­katan kewajiban pemenu­han kebu­tuhan dalam ne­geri (Domestic Mar­ket Obligation).

Adapun 10 persoalan tersebut, yak­­ni renegosiasi kontrak (34 Kon­­­trak Karya/KK dan 78 Per­janjian Karya Pengusaha Per­tam­bangan Batubara/PKP2B), pe­ningkatan ni­lai tambah dalam ben­tuk pengo­lah­an dan pemur­nian hasil tambang mineral dan batu­bara, penataan Kuasa Per­tam­ba­ngan/Izin Usaha Per­tam­bangan (IUP) serta pe­ning­katan kewajiban pemenu­han kebu­tuhan dalam ne­geri (Domestic Mar­ket Obligation).

Selanjutnya, pelaksanaan ke­wa­jiban pelaporan secara reguler, pe­laksanaan kewajiban reklamasi dan pasca tambang, penerbitan atu­ran pelaksana Undang-Un­dang (UU) No.4 tahun 2009 ten­tang Pertam­bangan Mineral dan Batu­bara (Mi­nerba), pengem­ba­ngan sistem data dan informasi, pelak­sanaan pe­ngawasan dan peng­optimalan pe­nerimaan negara.

Karena itu, KPK melakukan upaya pencegahan terjadinya tin­dak pidana korupsi dengan mela­kukan kegiatan koordinasi dan su­pervisi (korsup) atas pe­ngelolaan pertambangan miner­ba di 12 pro­vinsi. Ini dimak­sud­kan untuk me­ngawal per­baik­an sistem dan ke­bijakan penge­lolaan Peneri­maan Negara Bu­kan Pajak (PNBP) Minerba.

Johan memaparkan, dari reka­pitulasi data per 3 Februari 2014, Direktorat Jenderal Mine­ral dan Batubara (Ditjen Miner­ba) Ke­men­terian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada 10.918 IUP di selu­ruh Indo­nesia.

Sebanyak 6.041 telah ber­sta­tus clean & clear (CNC) dan 4.877 si­sanya ber­status non-CNC. Se­dang­kan pada 12 provinsi itu ter­dapat 7.501 IUP dengan 4.365 ber­status CNC dan 3.136 non CNC.

“Ditjen Minerba juga men­ca­tat, piutang negara sejak 2005 hingga 2013 sebesar Rp 1,308 tri­liun, terdiri dari iuran tetap Rp 31 miliar atau 2,3 persen dan ro­yalti sebesar Rp 1,277 triliun atau 97,6 persen,” ungkap Johan.

Sedangkan jumlah piutang pada 12 provinsi yang dilakukan korsup sebesar Rp 905 miliar atau 69 persen dari total piutang, terdiri dari iuran tetap Rp 23 mi­liar dan royalti Rp 882 miliar. Piutang ini berasal dari 1.659 pe­rusahaan dari total 7.501 IUP yang ada di 12 provinsi.

“Tak hanya soal status CNC, per­­soalan lain adalah masih ba­nyaknya perusahaan pemegang IUP yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Me­nurut da­ta Ditjen Pajak Maret 2014, ada 7.754 perusahaan pemegang IUP dan 3.202 di antaranya be­lum teridentifikasi NPWP-nya,” jelas Johan.

Menko Pereko­no­mian Hatta Ra­jasa meminta Pe­merintah Dae­rah (Pemda) ber­sikap selektif dan tidak sem­barangan memberikan IUP kepa­da investor asing. Im­bauan itu didasari pada kenyataan rawannya pencurian sumber daya alam oleh asing.

Menurut Hatta, banyak investor asing yang bertindak curang ka­rena mendapat berbagai kemu­dahan. “Jika semua investor di­beri kemudahan, kekayaan ne­ga­ra bisa dirampas dan tidak bi­sa diambil kembali,” cetusnya.

Hatta membeberkan sejumlah modus yang lazim digunakan peru­sahaan asing demi mendapat IUP. Biasanya, investor asing awalnya menunjukkan kese­riusan  meng­hormati dan menuruti aturan yang berlaku di Indonesia. Tapi, jika izin sudah dikantongi dan kegiatan per­tam­bangan sudah berjalan tanpa pangawasan, muncul kecu­rangan.

Menurut politisi PAN itu, in­vestor asing tidak segan-segan menggunakan cara licik. Karena itu, pemerintah mengingatkan investor asing untuk mematuhi aturan yang ada termasuk keten­tuan dalam UU Minerba mau­pun aturan turunannya.

Salah satu yang ditekankan Hatta adalah KK dan PKP2B an­tara perusahaan pertambangan dengan pemerintah. Dia menilai, jika Pemda bisa bertindak pintar dalam memilih investor pertam­ba­ngan, itu akan sangat berpe­ngaruh bagi kema­juan ekonomi daerah penghasil tam­bang.

“Kita mendorong inves­tor ma­suk Indonesia, tapi ada aturan yang harus ditaati,” tegasnya.  ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya