Berita

Radio Frequency Identification (RFID)

Bisnis

Wamen ESDM Bilang, Program RFID Penting Nggak Penting...

Lempar Tanggung Jawab Ke Pertamina & Lebih Pilih e-Money
SELASA, 25 MARET 2014 | 09:13 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak mau disalahkan atas mandeknya program Radio Frequency Identification (RFID). Program tersebut justru dinilai tidak begitu penting dan menjadi tanggung jawab Pertamina.

“RFID, penting nggak penting ya,” ujar Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, kemarin.

Dia menegaskan program RFID bukanlah urusan Kementerian ESDM. Program tersebut merupakan inisiatif Pertamina. Karena itu, kalau program itu cuma dibilang omdo alias omong doang, harusnya ditanyakan ke Pertamina.


“Kan Pertamina yang merencanakan, kemudian melaksanakan. Termasuk pemilihan siapa yang akan melakukan pemasangan. Semua itu tanggung jawab Pertamina,” tegasnya.

Menurut Susilo, jika dalam pelaksanaannya ada masalah, Kementerian ESDM tidak bertanggung jawab dan yang harus diingatkan adalah Pertamina.

Susilo mengaku pihaknya lebih memilih program wajib beli BBM subsidi dengan menggunakan non tunai alias tidak menggunakan uang tunai, tetapi menggunakan kartu e-money atau kartu khusus. “Non tunai, kita akan segera lakukan,” katanya.

Dia mengakui, masyarakat bingung dan bertanya-tanya kenapa program RFID belum dimulai, terus sekarang pemerintah justru berencana menerapkan program wajib beli BBM dengan non tunai. Dia mengklaim kebijakan non tunai sebetulnya lebih unggul daripada RFID.

“Non tunai tidak mengeluarkan biaya sama sekali, apalagi pihak bank juga sudah siap. Kita juga sudah mau lakukan koordinasi dengan Menko Perekonomian kalau diperlukan,” katanya.

Susilo menambahkan, program wajib beli BBM dengan non tunai ini merupakan salah satu usaha kementeriannya agar konsumsi BBM subsidi dapat dikendalikan dan tidak melebihi jatah kuota 48 juta kiloliter (Kl).

Dirjen Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro juga menolak pihaknya disebut omdo dalam melakukan pengendalian BBM subsidi, termasuk telah menjalankan program konversi BBM ke gas.

Edy bilang, saat ini sudah ada 2.000 converter kit yang telah dibagi ke instansi pemerintahan untuk program konversi.

“Kita sudah anggarkan, artinya mendistribusikan 2.000, bukan 1.500 converter kit. Total anggaran yang dialokasikan Kementerian ESDM sudah didistribusikan ke seluruh kendaraan-kendaraan TNI, Polri, pemerintah, ada juga ke pemerintah daerah,” terang Eddy.

Menurut Edy, jika Menko Perekonomian Hatta Rajasa mempertanyakan program tersebut yang tidak jalan, pihaknya justru mengklaim makin gencar menjalankan program pengendalian BBM. Tak terkecuali untuk kendaraan pribadi. Namun, untuk tahun ini hanya difokuskan terlebih dahulu kepada instansi pemerintah.

Ke depan, Edy mengaku siap menerima berapapun anggaran yang dialokasikan pemerintah dalam program converter kit. “Ya kita dikasih sedikit cuma 500 converter kit juga kita mau,” ujarnya.

Sementara untuk proses tender pengadaannya, ditargetkan dimulai tahun ini. “Hingga saat ini masih banyak kendaraan untuk pemerintah daerah yang masih belum terpasang alat konverter,” akunya.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyindir Kementerian ESDM yang cuma berwacana melakukan pembatasan BBM subsidi.

Bahkan, Hatta bilang, program  RFID cuma omong doang (omdo). “RFID mana, omdo (omong doang). Capek omdo terus. Pengendalian dan pembatasan mana,” tanya Hatta. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya