Berita

ilustrasi

Bisnis

Nelayan Tuntut Asuransi Biar Lebih Sejahtera

Pemerintah Diminta Konsisten
JUMAT, 21 MARET 2014 | 08:31 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kekayaan di darat nyaris habis, sektor kelautan dan perikanan jadi alternatif sumber peningkatan kesejahteraan rakyat.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, maraknya pembangunan dan eksploitasi kekayaan di darat sangat memperhatinkan, pemerintah berkomitmen memberdayakan segala upaya dalam mengolah kekayaan laut sebagai penopang ekonomi negara.

“Di tahun 2030, Indonesia diprediksi akan menjadi negara ketujuh terbesar di dunia jika bisa memberdayakan sektor perikanan dan kelautan. Pemerintah akan terus berupaya mewujudkan itu,” kata Cicip di Pati, Jawa Tengah.


Komitmen itu merupakan angin segar bagi para nelayan dan pemerintah dituntut konsisten. Sebab, banyak pemburu ikan di tanah air yang kehidupannya masih jauh dari sejahtera.

Seperti yang dialami Sukarmin, nelayan asal Pati, Jawa Tengah. Untuk melaut, pria berusia 39 tahun yang biasa menjaring ikan hingga ke kawasan Kalimantan ini, membutuhkan modal mencapai ratusan juta rupiah setiap bulannya yang dihimpun lewat utang.

Sukarmin mengaku, untuk sekali melaut harus mengeluarkan biaya Rp 130-200 juta, buat beli enam ton solar dan perbekalan 17 ABK. Dengan kapasitas muatan kapal 50 ton, paling dia mendapat hasil kotor Rp 300 juta. Setelah dipotong modal dan lain-lain, sisanya baru bisa dibagi ramai-ramai.

Nelayan lainnya, Edi Sumanto, mengeluhkan sulitnya mencari solar karena terbatasnya jumlah SPBN/SPDN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan/Stasiun Pengisian Diesel Nelayan).

Tak jarang lelaki berusia 31 tahun ini sering menggunakan jasa calo. Ia pun harus merogoh koceknya lebih dalam untuk membayar jasa ilegal itu.

“Secara pribadi kami butuh semacam asuransi. Tahun 2013 saja sudah ada tiga kapal nelayan asal desa Juwana yang hancur diterjang cuaca buruk,” ungkapnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya