Berita

ilustrasi

Bisnis

Hadapi Persaingan, Nasib Koperasi Mengkhawatirkan

Kontribusinya Baru 2 Persen PDB
SENIN, 17 MARET 2014 | 08:22 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Perekonomian atas dasar usaha bersama semakin pudar hingga di level pedesaan. Kiprah koperasi sebagai struktur penopang utama ekonomi kerakyatan semakin tertinggal.

Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto mengatakan, penanganan permasalahan koperasi di Indonesia harus menjadi prioritas utama pemerintah.

Hal ini dikarenakan nasib koperasi di Indonesia semakin mengkhawatirkan.
“Saya mendesak pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib koperasi,” ujarnya.

“Saya mendesak pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib koperasi,” ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM), ada 60.584 koperasi yang tidak aktif dari keseluruhan 203.701 unit. Hingga akhir Desember 2013, sebanyak 29,74 persen koperasi di Indonesia tidak aktif.

“Pemerintah masih terkesan setengah-setengah membangun perkoperasian di Indonesia,” ujarnya.

Airlangga mengaku hal itu bisa dilihat dari bentuk bantuan dana pemerintah untuk koperasi yang tanpa dibarengi pengawasan yang ketat dan sistematis.

Selama ini, berbagai bantuan pemerintah tidak mewajibkan koperasi untuk melaporkan penggunaan dana bantuan.

“Sifat bantuannya tidak wajib dikembalikan. Inilah yang membuat koperasi menjadi manja dan terkesan lemah menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan besar,” tutur Airlangga.

Menurut dia, ketertinggalan koperasi terlihat di sektor perikanan. Semakin sulit menemukan koperasi dan usaha bersama nelayan yang mandiri. Usaha nelayan tumbuh secara individu sehingga rapuh ketika dihadang persoalan rutin, seperti cuaca buruk dan jatuhnya harga jual. Inovasi untuk peningkatan nilai tambah produk perikanan juga sulit dikejar.

Deputi Bidang Perniagaan dan Kewirausahaan Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian Edy Putera Irawady mengatakan, jumlah koperasi yang ada saat ini mencapai 200 ribu unit, dengan jumlah anggota hingga 35 juta orang.

Dari jumlah tersebut kontribusi koperasi baru mencapai 2 persen produk domestik bruto (PDB) sehingga perlu dilakukan peningkatan skalanya.

“Persoalannya terlalu banyak di bawah, skalanya kecil. Jadi skalanya harus diangkat,” ujar Edy.

Dia mengungkapkan, upaya meningkatkan skala koperasi masih terbentur persoalan birokrasi, regulasi dan pembiayaan. Tiga masalah tersebut masih menjadi hambatan yang belum bisa diatasi secara tuntas. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya