Berita

ilustrasi

Bisnis

Konversi BBM Ke BBG Diusulkan Masuk APBN Tiap Tahun

Lebih Baik Digarap Salah Satu BUMN
SENIN, 17 MARET 2014 | 09:13 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Gas bumi terus dimanfaatkan negara untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Pemerintah berencana secepatnya menyusun kebijakan gas bumi nasional yang memetakan sumber dan kebutuhan dalam beberapa tahun mendatang.

Wakil Menteri Enerdi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan, kebijakan tersebut akan menjadi dasar pembangunan infrastruktur gas ke depan.

“Kami sedang kebut penyusunan kebijakan ini. Dalam dua bulan mendatang ditargetkan selesai,” kata Susilo.


Menurut dia, gas bumi akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Ia mengaku dalam kebijakan gas nasional terdapat rencana induk (masterplan) pembangunan infrastruktur gas termasuk untuk bahan bakar gas (BBG).

Susilo menambahkan, kebijakan energi nasional akan menentukan sumber gas, baik dalam maupun luar negeri dan kebutuhannya. Sumber tidak hanya berasal dari gas, namun juga gas metana batubara seperti coal bed methane (CBM) dan biomassa. Sementara, kebutuhan ditetapkan per wilayah.

Pengamat energi dari ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto menilai, program konversi BBM ke BBG semestinya masuk dalam APBN setiap tahun.

APBN mengalokasikan dana setiap tahun untuk program konversi BBG yang digunakan membangun SPBG dan juga penyediaan converter kit.

Dia juga menyarankan pemerintah memberikan tugas kepada salah satu BUMN untuk menjalankan program konversi itu. Dengan demikian, program itu dapat dijalankan dengan dasar aturan dan anggaran yang jelas.

Selain itu, menurut Pri Agung, pemerintah seharusnya lebih serius dengan memiliki target yang terukur dan progesif dalam program ini, seperti membangun 30 hingga 50 unit SPBG disetiap tahunnya.

“Target itu dibangun sampai 10 tahun ke depan yang disesuaikan dengan berapa jumlah kendaraan yang ditargetkan,” ujarnya.

Dia melanjutkan, di negara yang sudah lebih dulu berhasil dalam pengembangan BBG atau energi terbarukan seperti Argentina, Pakistan atau Brasil, awalnya diinisiasi dan dimotori langsung pemerintahnya. “Setelah berjalan, barulah swasta akan lebih tertarik,” ucapnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya