Berita

Hukum

Menipu, Flying School Besutan Asosiasi Pilot Garuda Diadukan ke Polisi

KAMIS, 13 MARET 2014 | 20:54 WIB | LAPORAN:

Ini pelajaran berharga bagi meraka yang ingin jadi pilot, karena mesti berhati-hati memilih sekolah penerbangan.

Sejumlah pemuda fresh graduate SMA yang mendaftar dan membayar sekitar Rp 350 juta (35 ribu dolar AS) belajar menerbangkan pesawat di Philipina. Lembaga pendidikan pilotnya pun terbilang bonafit di bawah payung Asosiasi Pilot Garuda (APG). Tapi buntutnya, mereka  dikembalikan ke Jakarta dan biaya pendidikan yang telah dibayar dianggap hangus.

Atas tindak itulah, para calon pilot yang merasa tertipu mengadukan ke Bareskrim Mabes Polri.


"Kami melaporkan tindak penipuan yang  dinilai memenuhi pasal 374, 378 dan 379 KUHP yang memenuhi unsur penggelapan dan penipuan,” kata Panji Agus Prabowo mewakili dua  calon pilot usai melapor ke Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/3).

Menurut Prabowo laporan yang diterima Kompol Anton itu akan segera ditindaklanjuti dan diproses lebih lanjut . Ada dua orang yang dilaporkan yaitu, Stephanus Gerardus Setitit  dan Joze Rizal. Gerardus jadi terlapor karena menjabat sebagai President Asosiasi Pilot Garuda (APG)-Flying School berdasarkan surat keputusan BP APG No SKEP/BP-APG/5016/X/2012. Sementara itu, Jose Rizal menjabat sebagai salah satu pengurus BP APG serta pengurus APG-Flying School.

Prabowo menjelaskan, APG-Flying School yang dipimpin terlapor 1 (Stephanus Gerardus Setitit) dan juga Joze Rizal menyebarkan brosur promosi sekolah penerbangan dengan mencantumkan nama dan logo APG (Asosiasi Pilot Garuda).

"Melihat nama besar APG yang bisa dipercaya dan mempertimbangkan nama besar dari pilot Garuda serta nama besar PT Garuda Indonesia, Tbk maka para pelapor pun menjadi yakin dan mendaftarkan anak-anaknya di APG-Flying School," kata Prabowo.

Setelah melengkapi seluruh persyaratan dan membayar biaya pendaftaran selanjutnya kedua calon pilot itupun diberangkatkan pihak APG-Flying School ke Subic, Filipina mengikuti pendidikan penerbang. Namun, rangkaian cerita tawaran yang disampaikan pihak APG-Flying School, kata Prabowo, tidak sesuai kenyataan, karena siswa tidak mendapat jam pelatihan terbang yang jelas, tidak mendapat lisensi Indonesia dan tempat tinggal berbeda dengan yang ditawarkan dalam brosur.

Dalam kaitan itu, sudah pernah diadakan pertemuan orang tua siswa calon pilot dengan Badan Pengurus Asosiasi Pilot Garuda (APG) dimana APG akan koordinasi dengan para terlapor untuk pengembalian uang pendidikan, tapi tidak pernah direalisasikan.

"Pelapor telah jadi korban dugaan rangkaian cerita tidak benar dan tawaran-taaran promosi APG-Flying School yang tak sesuai dengan kenyataan. Atas semua tindak tak menyenangkan itu, maka pelapor mengadukan kedua terlapor atas  rangkaian dugaan tindak pidana penipuan, pengelapan dan perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha," pungkasnya.[wid]
 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya