Berita

Jusuf Kalla

Sosok yang Lengkap, JK harus Jadi Capres

SENIN, 10 MARET 2014 | 21:36 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla harus kembali maju pada pemilihan presiden 2014 ini. Dalam perhelatan itu nanti, mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu harus maju sebagai calon presiden, bukan cawapres.

"Kaliber dia harus RI 1, bukan lagi mendampingi orang. Itu kalau saya melihat figur dia, ya," jelas pengamat politik senior Asep Warlan Yusuf kepada Rakyat Merdeka Online (Senin, 10/3).

Karena menurutnya, Ketua Umum Palang Merah Indonesia yang akrab disapa JK itu sosok yang lengkap. JK punya pengalaman, pengetahuan, keberpihakan yang jelas, integritas, keberanian, popularitas yang cukup baik. "JK itu orang yang lengkap menurut saya," tegasnya.


Meski diakuinya, ada dua kelemahan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia itu. Pertama, usianya sudah di atas 70 tahun. Sementara saat ini berkembang wacana agar Presiden ke depan berusia 60 atau bahkan 50 tahun. Namun, dia tidak sepakat dengan dikotomi usia.

"Orang yang usia 40 tahun juga ada yang berpikir sangat kolot, kelakuannya nggak beres. Makanya saya setuju untuk tidak mendikotomikan antara tua dan muda. Jadi tergantung bagaimana orangnya," beber Gurubesar Universitas Katolik Parahyangan, Bandung ini.

Kelemahan kedua JK adalah saat ini dirinya tidak berada di pucuk pimpinan partai, yang bisa menentukan siapa capres. Padahal konstitusi menyaratkan, capres-cawapres diusung partai atau gabungan partai. "Dia tidak punya basis partai. Meski dia punya Golkar, tapi bukan pimpinan saat ini. Bahkan ada elit Golkar menyatakan, kalau JK Golkar sejati mestinya dukung Aburizal Bakrie," ungkap Asep.

Meski tidak punya partai, JK tetap berpeluang maju sebagai capres. Dalam amatannya, dukungan tidak hanya datang dari PPP dan PKB, dua partai yang menominasikan JK, yang memiliki elektabilitas tertinggi 17,6 persen di antara capres Partai Islam versi Political Communication Institute.

"Kalau bicara figur JK, sebenarnya tidak hanya sebatas PPP dan PKB. Banyak partai lain juga membicarakan supaya JK bisa diusulkan. Hemat saya figur JK menjadi lintas partai, lintas ideologis," ungkapnya.

Karena dalam pandangannya, sebagian elit PDI Perjuangan sedikit tertarik dengan figur JK itu. Meski memang belum resmi karena menunggu keputusan Megawati Soekarnoputri. Partai nasionalis lainnya adalah Nasdem yang punya kedekatan dengan JK. Apalagi, JK sebenarnya juga masih berpengaruh di Golkar.

"Pengaruh dia masih kuat di Golkar. Golkar kan ada tiga kekuatan, Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung, dan Jusuf Kalla. Ketiga tokoh itu sangat berpengaruh. Jadi peluang JK masih ada. Tergantung lobi-lobi antarpartai. Sekarang, bagaimana caranya agar partai-partai itu mengusung JK. Kalau tidak, ya lewatlah dia," demikian Asep. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya