Berita

ilustrasi

Bisnis

Investasi Terkendala Lahan Yang Melahirkan Makelar

Program MP3EI Diprediksi Molor
KAMIS, 06 MARET 2014 | 08:19 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Program Masterplan Perce­patan dan Perluasan Pem­ba­ngunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diprediksi sulit se­lesai tahun ini karena ter­ken­dala masalah lahan.

Pengamat Perencanaan Pem­bangunan Nasional Syahrial Loetan Syahrial mengatakan, kendala yang sering muncul dalam menarik minat investor adalah masalah pembebasan la­han yang telah melahirkan ma­kelar-makelar tanah yang mem­pengaruhi dan mengatur harga.

“Mengingat waktunya yang sangat sempit, saya pastikan im­plementasi MP3EI akan mo­lor karena tersisa hanya 8 bulan ke depan. Kontribusi dari swas­ta baik nasional maupun asing akan sedikit menunggu hasil Pemilu,” katanya di Jakarta, ke­marin.


Berdasarkan data peme­rintah, investasi MP3EI sampai akhir 2013 adalah Rp 829 tri­liun. Besaran investasi ini ter­pecah di enam koridor, Su­matera Rp 133 triliun, Jawa Rp 296 triliun, Kalimantan Rp 177 triliun, Sulawesi Rp 63 triliun, Bali-Nusa Tenggara Rp 54 triliun, dan Papua-Maluku Rp 106 triliun. Dari besaran Inves­tasi itu, terlihat perban­dingan­nya meliputi swasta 39 persen, BUMN 25,7 persen dan pe­me­rintah pusat 15,9 persen.

“Sebagai warga negara Indo­nesia, saya mendesak peme­rintah segera mewujudkan pe­laksanaan MP3EI berjalan lan­car,” ujar Syahrial.

Menurutnya, ada empat lang­kah yang harus dilakukan pemerintah untuk memper­cepat proses pembangunan MP3EI. Pertama, pemerintah harus menunjukkan komitmen yang tinggi untuk meng­imple­mentasikan proyek-proyek yang sudah direncanakan da­lam blue-print tersebut. Tun­juk­kan yang menjadi bagian kewajiban pemerintah me­mang dapat dieksekusi secara tepat waktu dan besarannya.

Kedua, menjaga konsistensi antara kebijakan serta imple­mentasi. Jangan sampai ada kebijakan baru di tengah jalan, yang akan membuat kecewa para investor. Dengan kata lain, jangan mudah mengubah-ubah kebija­kan yang dapat mengu­rangi tingkat kepercayaan investor.

Ketiga, menjaga agar kepas­tian hukum dapat ditegakkan. Jangan ada aturan yang beru­bah-ubah misalnya dalam peta penataan ruang, penggunaan tanah dan zonasi.

Karena bagi in­vestor, uang yang ditanam­kan  merupakan aset jangka pan­jang sehingga investor harus dibuat aman.

Keempat, memperbaiki terus faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam iklim in­vestasi. Perbaikan faktor dalam Ease in Doing Business harus dapat berlari kencang diban­ding dengan negara-negara lain, misal dalam hal perizinan, menda­patkan pelayanan listrik, ter­hindar dari gangguan-gangguan lokal dan yang lainnya.

Menteri Keuangan (Men­keu) Chatib Basri mengatakan, pro­yek infrastruktur yang tercantum dalam MP3EI dapat membantu pemerintah menga­tasi masalah ketimpangan antar wilayah.

“Infrastruktur publik akan membantu mengurangi ketim­pangan antar wilayah. MP3EI itu sudah tepat, tapi hasilnya ti­dak bisa sekarang,” ujarnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya