Berita

Pemerintah Didesak Perketat Peredaran Situs Porno

RABU, 05 MARET 2014 | 20:27 WIB | LAPORAN:

Pemerintah diminta lebih ketat mengawasi peredaran situs-situs porno. Mengingat, situs ini paling banyak diakses kalangan pelajar yang notabene masih di bawah umur.

Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya mengatakan, begitu mudahnya anak di bawah umur mengakses situs porno merupakan ekses dari keterbukaan informasi.

"Tugas pemerintah menjaga supaya rakyat tidak bisa membuka situs-situs terlarang," katanya di gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/3).


Tantowi mengapresiasi upaya pemerintah memblokir situs porno meski masih ada juga yang bisa diakses, termasuk situs pribadi atau situs pembelajaran yang terdapat konten porno didalamnya.

"Sekarang ini kan tidak mudah lagi mengakses situs porno, tapi kan ada yang masih bisa terus, ini kebobolan. Ini pemerintah harus memperketat. Di negara lain seperti Korea Selatan tidak bisa kita membuka situs porno sendiri," jelasnya.

Menurut Tantowi, masih bisa dibukanya situs berisi konten porno menandakan bahwa sistem yang dimiliki pemerintah kurang canggih. Karena itu, Komisi I membuka jalan apabila pemerintah ingin memperbaharui peralatan untuk sistem keamanannya.

"Pemerintah tidak boleh lengah kalau komitmennya benar-benar untuk memproteksi anak-anak Indonesia terhadap akses situs-situs itu. Yang penting kan adanya political will dari pemerintah," bebernya.

Selain itu, dia juga mendesak agar pemerintah menghapus situs pengunduhan lagu secara cuma-cuma yang banyak beredar. Pasalnya, selain tidak menghargai hasil karya orang lain, situs pengunduhan lagu merugikan industri musik tanah air.

"Pemerintah bisa menutup situs-situs yang memberikan layanan downloading free. Itu kan merugikan triliunan rupiah bagi musisi," tegas Tantowi yang juga musisi musik Country.

Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai pemerintah lalai karena membiarkan anak-anak mengakses situs porno. Anak yang semula mengakses situs pembelajaran atau situs pengetahuan tiba-tiba saja situs pornografi muncul. Data KPAI yang diperoleh dari Yayasan Kita dan Buah Hati tahun 2013 menunjukkan bahwa 75 persen anak-anak di DKI Jakarta telah mengakses situs porno.[dem]


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

Platform X Setor Denda ke Negara Atas Pelanggaran Konten Pornografi

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04

Prabowo Komitmen Tindak Tegas Pembalakan Liar di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02

KPK Sebut Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Haji Tahun 2024 Jadi Informasi Tambahan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43

Prabowo Pastikan Distribusi Pangan Jangkau Wilayah Bencana Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16

Cuaca Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan di Akhir Pekan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01

Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51

KPK Masih Telusuri Dugaan Alur Perintah Hingga Aliran Uang ke Bupati Pati Sudewo

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17

JEKATE Running Series Akan Digelar di Semua Wilayah Jakarta

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08

PAM Jaya Didorong Turun Tangan Penuhi Air Bersih Korban Banjir Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40

PKS Jakarta Sumbang Rp 1 M untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31

Selengkapnya