Berita

Kabut Asap di Riau, Hanya Pesawat yang Memiliki ALS Diizinkan Terbang

SABTU, 01 MARET 2014 | 21:07 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pekatnya kabut asap di Riau menyebabkan aktivitas penerbangan dilarang. Jarak pandang di Kota Pekanbaru kurang dari 800 meter. Bahkan di Pelalawan hanya 400 meter.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan pers yang diterima Rakyat Merdeka Online malam ini (Sabtu, 1/2).

"Hanya pesawat terbang yang memiliki ALS (Automatic Landing System) yang diijinkan terbang. Pesawat yang tidak memiliki ALS tidak bisa mendarat dan sangat berbahaya," jelasnya.


Sementara itu, pihak Otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II menyatakan, ada 24 penerbangan yang terganggu pekatnya kabut asap sehingga mengalami penundaan hingga berjam-jam di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. "Penundaan paling lama sembilan jam, yaitu penerbangan Lion Air dari Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara, tujuan Pekanbaru," kata Airport Duty Manager SSK II, Hasnan.

Ia mengatakan, pesawat Lion Air tersebut sesuai jadwal seharusnya mendarat di Pekanbaru pukul 07.00 pagi, namun akibat pekatnya asap baru berhasil tiba sekitar pukul 16.00 WIB. Sedangkan, penerbangan lainnya rata-rata mengalami penundaan selama tiga hingga delapan jam.

"Jarak pandang sempat turun sampai 800 meter karena asap menyelimuti landas pacu dan dinilai sudah berbahaya untuk penerbangan," katanya, seperti dilansir Antara.

Hasnan mengatakan, penerbangan yang mengalami keterlambatan dari maskapai Garuda Indonesia dari Jakarta dan Medan, Silk Air rute Singapura-Pekanbaru dan Air Asia rute Bandung-Pekanbaru, serta Batik Air dari Jakarta.

Bahkan, ia mengatakan, satu penerbangan Air Asia rute Medan-Pekanbaru yang seharusnya mendarat jam 12.00 WIB hingga kini belum tiba. "Kalau tidak dibatalkan, Air Asia dari Medan akan mendarat jam 20.40 WIB," katanya.

Selain itu, ia mengatakan, dua penerbangan terakhir dari maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air dari Jakarta hingga kini dilaporkan tidak mengalami keterlambatan. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya