Berita

risma-priyo

Zig-zag, Sentimen Negatif terhadap Risma Meningkat Setelah Curhat kepada Priyo

JUMAT, 28 FEBRUARI 2014 | 10:52 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Popularitas Tri Rismaharini yang menjadi trending dan influencer yang paling berpengaruh, khususnya di bulan Februari, tidak dibarengi oleh semakin besarnya sentimen positif terhadap dirinya.

Demikian disampaikan Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang, dalam keterangan persnya (Jumat, 28/2).

"Ini bisa dilihat dari data yang menunjukkan pada bulan Januari sentiment positif terhadap Risma mencapai 66% sedangkan sentimen negatif hanya 18%. Namun situasi berbalik pada Fabruari, di mana sentimen negatif meningkat menjadi 27% dan sentiment positif menurun hingga ke kisaran 38%," jelas Risma.


Fenomena politik Risma itu diukur oleh Indonesia Indicator (I2), lembaga riset berbasis piranti lunak Artificial Intelligence (AI) untuk menganalisis indikasi politik, ekonomi, sosial di Indonesia melalui pemberitaan (media mapping).  

Monitoring dilakukan secara real time, 24 x 7 x 365, dengan cakupan 337 media online nasional dan daerah dalam waktu dua bulan terakhir, yakni sepanjang 2014. Metode pengumpulan dilakukan oleh perangkat lunak crawler (robot) secara otomatis dengan analisis berbasis AI, semantik, dan text mining. (Baca: Primadona Baru, Nama Risma Bersaing dengan Jokowi bahkan Presiden SBY)

Sentimen positif melekat pada Risma pada bulan Januari hingga minggu pertama Februari lebih banyak dikontribusikan oleh pemberitaan atas keprihatinannya terhadap Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang tidak dikelola secara baik serta isu pengunduran dirinya sebagai Walikota yang kemudian membuahkan aliran dukungan publik kepadanya mengingat kepemimpinan Risma yang dianggap berhasil dalam memimpin Surabaya.  

Lalu apa yang menyebabkan sentiment negatif meningkat di bulan Februari?

"Salah satunya adalah pertemuan dan 'curhatnya' kepada Priyo Budi Santoso yang notabene figur berpengaruh di Golkar. Ini mungkin peristiwa kecil, namun disadari atau tidak oleh Risma, langkahnya ini-secara politis-dibaca oleh sebagian kalangan sebagai langkah zig-zag sehingga menimbulkan dampak pro dan kontra," jawab Rustika. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya