Berita

Rakyat harus Diinjeksi Lima Nilai Ini agar Entrepreneurship Berkembang di Indonesia

SENIN, 24 FEBRUARI 2014 | 15:08 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Entrepreunership belum mengakar kuat dalam deoxyribonucleic acid (DNA) masyarakat Indonesia. Karena itu, rakyat membutuhkan injeksi nilai-nilai baru untuk membangun mentalitas bangsa ini dalam bidang entrepreunership.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal menyampaikan itu dalam acara seminar "Studentpreneurs: The Importance of Entrepreneurship for Social Changes in Indonesia" di Auditorium Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (24/2).

Menurutnya, nilai nilai baru yang perlu diinjeksi dalam mental bangsa Indonesia, adalah berpikiran terbuka (open minded), berani mengambil resiko (risk taking), relationship/networking, percaya diri, inovasi, dan melihat dunia sebagai pasar dan sumber kekuatan.


Lebih jauh, peserta Konvensi capres Partai Demokrat ini menjelaskan, nilai pertama, berpikiran terbuka (open minded) adalah bahwa kita harus terbuka pada ide-ide baru. "Kita tidak boleh bersikap xenophobia," katanya.

Pada nilai kedua, seorang entrepreneur harus berani mengambil resiko. Contohnya, kemajuan China di dunia adalah karena warganya berani mengambil resiko dalam usaha dan karenanya UMKM-nya tumbuh pesat sebagai motor pertumbuhan ekonomi negeri tirai bambu tersebut.

"Dalam hidup saya setiap prestasi selalu terkait relationship. Membina dan menjaga hubungan baik sebuah keharusan bagi seorang entrepreunership," tutur Dino terkait relationship.

Nilai keempat adalah percaya diri. Disebutkan Dino, percaya diri mutlak untuk menjadi seorang entrepreunership. "Jangan minder. Minder itu sudah setengah kalah. Entrepreunership harus gigih dan banyak akal," katanya.

Sementara melihat dunia sebagai pasar, sebagai nilai kelima, menurut Dino, seorang entrepreuner harus melihat dunia sebagai lautan peluang. "Dunia sebagai kesempatan, sumber modal dan  pusat inovasi. China maju karena melihat dunia sebagai pasar," sebut Dino.

Terakhir, inovasi, diakui Dino belum menjadi mainstream jiwa kebangsaan kita. "Tantangan presiden 2014 adalah menjadikan Indonesia sebagai negara yang paling mudah untuk membuka usaha," katanya.

Saat ini berdasarkan data World Bank Indonesia berada di peringkat 120 dari 183 negara dari segi kemudahan membuka usaha. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya