Berita

EFFENDI/NET

UU MINERBA

Effendi Simbolon: Kalau Saya Hatta atau SBY, Saya Akan Bilang Go To Hell

KAMIS, 06 FEBRUARI 2014 | 15:20 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

. Riwayat pembahasan UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara berlansung cukup lama dan tidak ada satu pun stake holder yang tidak diikutsertakan.

"UU ini semangatnya dan cantelannya adalah pasal 33 UUD 1945, walau dalam UU itu kata 'dikuasai' itu menjadi sumir setelah reformasi ini, dan bukan berarti dikuasai oleh negara sepenuhnya," kata anggota Komisi VII dari Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, dalam diskusi "Apa Kabar Nasib Minerba Indonesia dan Perburuhan tahun 2014" di Senayan, Jakarta, Kamis (6/2).

Kenyataan dunia pertambangan bangsa Indonesia, kata dia, sungguh menyakitkan karena bangsa Indonesia tak sepenuhnya berkuasa akan tanah yang dikuasai perusahaan tambang asing semacam Freeport dan Newmont, bahkan penguasaan oleh negara tidak lebih dari 9 persen.


"Mereka asing mengaku punya etika tapi nyatanya tidak melaksanakan isi UU kita yang mengatur tambang nasional. Kalau kita betul nasionalis, maka lihat rujukannya ke mana," ujar dia.

Effendi tegaskan, dirinya tahu betul proses pembuatan UU Minerba begitu banyak tekanan yang datang ke Komisi VII. Karena begitu reformasi lahir, maka saat itu pula neoliberalisme berdiri lewat berbagai UU. Kata dia, semua beraroma neoliberalisme.

"UU ini tidak ada dosanya. Karena Anda tidak hitung berapa kerugian yang sudah terjadi selama ini," tegasnya.

Menurut dia, perusahaan tambang di Indonesia banyak bohongnya, dan intinya mereka tidak mau barang tambang dikelola di dalam negeri. Dia sesalkan aturan larangan ekspor tambang mentah dan pengenaan bea keluar konsentrat mendapat tentangan dua raksasa tambang, Freeport dan Newmont.

"Karena apa yang mereka kelola dalam kontrak, berbeda dengan apa yang dihasilkan. Sekarang penambang-penambang asing itu bilang akan melawan UU tersebut? Kalau saya jadi Hatta Rajasa atau SBY, saya akan katakan go to hell," seru mantan calon gubernur Sumatera Utara ini. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya