Berita

wawan/net

Hukum

KPK Telisik Kendaraan Mewah Wawan

JUMAT, 24 JANUARI 2014 | 11:11 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan penelusuran terhadap harta kekayaan Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan terkait Tindak Pidana Pencucian Uang dalam perkara dugaan suap sengketa Pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi, dan kasus pengadaan alat kesehatan di Banten dan Tangerang Selatan.

Tim penyidik KPK menjadwalkan dua saksi yang berkecimpung di bidang penjualan kendaraan untuk dimintai keterangan dalam perkara dugaan pencucian uang yang dilakukan Wawan. Mereka adalah Manajer Penjualan Auto One, Muliawan Kamal, serta Pegawai lembaga pembiayaan PT Astra Sedaya Finance, Riadi Prasodjo. Kemungkinan keduanya bakal dicecar seputar transaksi pembelian kendaraan oleh suami Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany ini.

Selain itu, tim penyidik KPK juga menjadwalkan seorang petugas keamanan bernama Dadang Tomi.


"Mereka akan dimintai keterangan sebagai saksi untuk TCW," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, Jumat (24/1).

Sebelumnya, KPK pastikan bahwa hingga saat ini mereka masih melakukan asset-tracing terkait TPPU Wawan. Diduga, Wawan melakukan pembelian berbagai kendaraan mewah sebagai cara mencuci uang dari hasil tindak pidana korupsi yang dilakukannya.

Kemarin (23/1), tim penyidik KPK mengumpulkan informasi terkait kasus ini terhadap  Direktur Tanda Motor Ali Muhammad, Manajer Keuangan PT Mabua Harley Davidson Teddy, dan pegawai PT Eurokars Chrisdeco Utama Edhy Lutfi.

Teddy mengakui Wawan pernah membeli sebuah sepeda motor Harley Davidson di salah satu gerai penjualan kuda besi asal Amerika Serikat. Kendati demikian, banyak aset pribadi Wawan seperti mobil mewahnya, yang tercatat sebagai aset perusahaannya, PT Bali Pacific Pragama dan PT Buana Wardhana Utama. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya