Berita

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

Bisnis

Corporate Action

WIKA Akuisisi Saham Sarana Karya Rp 50 M

Targetkan Raih 50 Persen Kontrak Sipil
SELASA, 07 JANUARI 2014 | 09:26 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan mengakuisisi saham PT Sarana Karya (SAKA) dengan nilai akuisisi Rp 50 milliar. Perusahaan yang akan diakuisisi merupakan produsen aspal yang dulu bernama Perusahaan Aspal Negara (PAN) yang berlokasi di Buton, Sulawesi Tenggara.

Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan Pardede menjelaskan, transaksi tersebut untuk mendukung pengembangan dan diversifikasi bisnis jasa konstruksi, jasa EPC-mekanikal elektrikal, produksi beton dan produk ralti. Tujuannya, untuk menunjang kelangsungan dan pertumbuhan bisnis perseroan.

“Perseroan berkepentingan mengambilalih SAKA yang memiliki bisnis inti di bidang pertambangan aspal Buton. SAKA juga telah memiliki jaringan distribusi untuk pasar dalam negeri dan luar negeri,” ujar Natal.


Untuk itu, WIKA telah mempersiapkan rencana pembangunan plant pada lahan yang telah dimiliki seluas 30 hektar di Lawele, Pulau Buton. Plant tersebut berhasil memproduksi ekstraksi aspal buton (bitumen) dalam skala mini plant. ,
Plant untuk ekstrasi bitumen tersebut didesain memiliki kapasitas 50 ribu ton per tahun. Pembangunan pabrik aspal alam itu rencananya dalam 1 tahun dan bisa berproduksi mulai tahun 2015.

Tentunya, dengan akuisisi saham SAKA akan membantu meningkatkan kinerja perseroan tahun ini. Pasalnya, perseroan menargetkan sekitar 50 persen dari nilai kontrak pada tahun 2014 berasal dari proyek-proyek sipil.

“Target kontrak WIKA sekitar Rp 20 trilliun, untuk kontrak sipilnya sekitar Rp 9 trilliun”, ujar Direktur WIKA Budi Harto.

Tahun ini, ada empat pilar utama yang menjadi konsentrasi perseroan yaitu kontruksi, sipil, gedung dan energi.  Budi menyebutkan, yang diincar perseroan untuk proyek sipil bagi pendapatannya seperti MRT dan proyek-proyek Kementrian Pekerjaan Umum (PU).

Dalam mengembangkan usahanya di tahun ini, perseroan berencana mengucurkan investasi sekitar Rp 1,8 trilliun. Dengan komposisi investasinya Rp 600 milliar dari modal sendiri, sisanya akan diperoleh dari pinjaman.

Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pembebasan tanah untuk pemukiman sebesar Rp 150 milliar, pembangunan pelabuhan Rp 50 milliar, investasi dalam sektor air minum Rp 100 miliar, dan energi Rp 100 milliar. Sedangkan sisanya untuk pembiayaan peralatan kontruksi. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya