Berita

FOTO:RMOL

Bisnis

Harga Elpiji Bergerak Liar, Pengawasan Pertamina Dipertanyakan

JUMAT, 03 JANUARI 2014 | 17:39 WIB | LAPORAN:

Pemerintah dan Pertamina diminta tidak seenaknya menaikkan harga gas elpiji tanpa memperhitungkan daya beli masyarakat.

Sebagai perusahaan negara, pemerintah dan Pertamina berkewajiban melindungan masyarakat dari dampak buruk kesulitan ekonomi selama ini.

Demikian ditegaskan Wakil Komisi XI  Harry Azhar Azis  dalam rilis yang diterima Rakyat Merdeka Online, Jumat (3/1).


Menurut dia,  Pertamina sendiri  harus menertibkan inefisiensi yang terjadi diinternalnya termasuk akibat kerugian karena selisih kurs. Menko Perekonomian Hatta Rajasa pernah mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa mengintervensi Pertamina karena gas yang dinaikkan harga tersebut tidak bersubsidi. Menurut Harry, alasan itu itu sangatlah berdasar. Sebab, saham Pertamina 100 persen dimiliki pemerintah.

"Harusnya pemerintah berhak mengatur hal itu. Sebab, ini menyangkut nasib masyarakat yang sedang menghadapi banyak beban yang berat," tegasnya.

Pengguna terbesar elpigi 12 Kg adalah masyarakat kelas menengah ke bawah, maka dengan kenaikan itu memperlebar kesenjangan pendapatan antara si kaya dan si miskin. Harry mengatakan, dari pengamatannya, kenaikan harga elpiji 12 kg saat ini di lapangan sudah bergerak liar. Bahkan harganya lebih tinggi dari yang ditetapkan Pertamina.

"Bukan hanya Rp 117.708 ribu per tabung, tapi sudah ada yang dijual pada kisaran Rp 140 ribu per tabung," ujarnya.

Jika dihitung, kenaiknya mencapai hampir 100 persen. Ia pun mempertanyakan pengawasan yang dijanjikan Pertamina.

"Kalau tidak ada pengawasan dan penindakan  masyarakat melihat pemerintah tidak lagi berwibawa," demikian politisi Partai Golkar tersebut.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya