Berita

PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan membeli sekitar 1.000 gerbong baru

Bisnis

KAI Borong 1.000 Kereta Baru Dari Inka

Subsidi Pemerintah Dinilai Minim
KAMIS, 02 JANUARI 2014 | 10:02 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Mulai 2014, PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan membeli sekitar 1.000 gerbong baru. Saat ini hampir sekitar 1.500 gerbong kereta milik perseroan berumur di atas 20 tahun.

“Kami mulai dengan penggantian kereta-kereta yang sudah tua. Ini program 5-7 tahun ke depan. Saat ini ada sekitar 1.500 gerbong yang usianya di atas 20 tahun,” ujar Direktur Utama KAI Ignasius Jonan.

Menurutnya, KAI akan membeli gerbong baru itu dari BUMN produsen kereta api yaitu PT Inka yang pabriknya berada di Madiun, Jawa Timur. “Mungkin kita keluarkan investasi sekitar Rp 400-500 miliar untuk beli kereta baru. Harga satu buah sekitar Rp 4-5 miliar,” jelas dia.


Selain pembelian gerbong ini, KAI juga terus intens berhubungan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Gubernur Jokowi dan Wakil Gubernur Basuki T Purnama (Ahok) untuk pembangunan underpass dan flyover di perlintasan kereta api.

“Ada 12 perlintasan di DKI yang kami usulkan untuk itu, seperti di Simprug dan Pasar Minggu,” kata Jonan.

Hingga akhir tahun ini, KAI sudah mendatangkan 70 gerbong kereta api. Puluhan gerbong itu merupakan gerbong bekas dari Jepang. Meski bekas, semua gerbong sudah dilengkapi dengan AC.

KAI memiliki alasan sendiri mengapa memilih membeli gerbong bekas. “KAI kan nggak dapat subsidi banyak dari pemerintah, di sisi lain kita harus untung,” ujarnya.
Bila membeli gerbong baru, nantinya akan berdampak pada kenaikan harga tiket dan itu diyakini dapat menuai protes dari penumpang. Dengan membeli kereta bekas, walaupun berisiko rusak lebih cepat namun jadi pilihan KAI.

“Keretanya kan kereta bekas, satu-dua bolehlah rusak, tidak masalah. Bisa saja kereta baru, tapi (tiket) Jakarta-Bogor Rp 30 ribu. Kalau mau murah, minta subsidi lebih besar dari pemerintah,” cetus alumni ITS ini.

Jonan menambahkan, gerbong bekas dari Jepang ini didatangkan secara bertahap. “Total 180 unit sampai Maret 2014. Bisa dioperasikan paling cepat Mei-Juni 2014,” paparnya.

Nantinya puluhan gerbong kereta ini tidak bisa langsung digunakan. Karena, harus melalui beberapa pekerjaan, seperti pengecekan, penyetelan ulang, pengujian, juga adanya sertifikasi dari pihak Kementerian Perhubungan. “Proses sertifikasi bisa mencapai satu hingga tiga bulan,” tandasnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya