Berita

Pesawat N-219

Bisnis

Target Masuk Pasaran Dunia PTDI Produksi Pesawat N-219

Mau Jadi Primadona Penerbangan Perintis
KAMIS, 26 DESEMBER 2013 | 10:15 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pesawat N-219 produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ditargetkan masuk pasaran internasional dan meramaikan persaingan kelompok pesawat kecil mulai 2017.

“Saat ini rintisan pesawat N-219 sudah dilakukan dan ditargetkan pada 2016 sudah diproduksi dan perizinannya keluar, sehingga 2017 kami bisa masuk pasaran internasional,” kata Asisten Direktur Bidang Jaminan Mutu dan Humas PTDI Sony Saleh Ibrahim.

Pesawat N-219 merupakan pesawat propeler atau baling-baling ukuran kecil namun memiliki daya angkut yang maksimal.


Menurut Sony, pesawat itu akan cocok untuk penerbangan perintis. Apalagi, Indonesia memiliki sejumlah perusahaan penerbangan perintis yang dipastikan menjadi pasar bagi produk terbaru PTDI.

“Pesawat itu masuk pesawat kecil, namun N-219 memiliki kapasitas penumpang lebih banyak dari pesawat sejenisnya yang ada saat ini. Pesawat ini mampu mendarat di landasan pacu yang pendek dan daerah pegunungan,” jelasnya.

Sony menyebutkan, proyek pesawat N-219 sudah hampir dipastikan menjadi primadona bagi penerbangan perintis dan jarak pendek. Produsen pesawat sejenis itu di dunia tidak lebih dari lima negara yakni Twin Otter Kanada, Cesna Caravan dan White Line China.

“Kebutuhan pesawat kecil di dunia pada 2012 saja contohnya 800 pesawat. PTDI berharap bisa memenuhi 20 persenya, sangat optimis,” katanya.

Dari sisi teknologi, para insinyur PTDI sangat siap dan sistem produksi dan jaminan mutu yang sudah tersertifikasi. Di sisi lain, pasar pesawat sekelas N-219 masih sangat terbuka. Untuk itu, pihaknya menyasar pasar Asia dan Afrika.

“N-219 bisa bersaing dengan keunggulan dari sisi kualitas dan juga harga yang jauh lebih ekonomis. Harganya di kisaran 4 juta dolar AS hingga 4,5 juta dolar AS. Keunggulan lainnya daya angkut lebih besar,” katanya.

Selain itu, PTDI juga menggenjot produksi dan pemasaran pesawat N-295, CN-235 MPA, helikopter NBell 412 EP serta pesawat N-212 baik versi sipil maupun militer.

Sejumlah negara sudah menyampaikan minatnya, bahkan segera melakukan kontrak, salah satunya dengan Filipina untuk pesawat N-212 dan N-295. Selain untuk keperluan militer juga disiapkan untuk program hujan buatan. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya