Berita

ilustrasi, pertanian

Bisnis

Dibutuhkan BUMN Yang Kuat Untuk Kelola Pertanian

Swastanisasi Pasokan Benih Justru Ancam Ketahanan Pangan & Petani
SELASA, 24 DESEMBER 2013 | 09:28 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Sektor pertanian harus selalu dijaga. Kebijakan apapun yang bertujuan untuk melemahkan pertanian akan berdampak pada krisis pangan dan kemiskinan.

”Apabila kondisi pertanian di Indonesia lemah, NKRI terancam. Titik masuk kehancuran adalah dari kelaparan dan kemiskinan. Ini bukti dunia,” ujar Ketua Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik Agus Pakpahan, kemarin.

Menurut dia, salah satu faktor penting dalam dunia pertanian adalah perbenihan. Jika diibaratkan dalam dunia mekanik, benih berfungsi sebagai mesin, sementara pupuk berperan sebagai bensin atau bahan bakar jenis lain. 


Itu sebabnya, sewaktu dirinya menjabat Direktur Jenderal Perkebunan pernah mengusulkan mengkonsolidasikan direktorat perbenihan di masing-masing dirjen menjadi satu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbenihan Nasional. “Dengan yurisdiksi setingkat ditjen maka kebijaksanaannya bisa lebih terarah,” jelasnya.

Dikatakan, saat ini negara membutuhkan perusahaan perbenihan nasional yang kuat dan maju untuk memperkuat sektor pertanian. Karena itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus mengambil kesempatan ini. Setidaknya PT Sang Hyang Seri sebagai perusahaan pelat merah bisa menjalankan tugas untuk pengembangan benih padi dan tanaman khas tropika nusantara.

Untuk diketahui, Indonesia memiliki BUMN benih yaitu PT Sang Hyang Seri (Persero). Akan tetapi, sejak pertengahan Oktober 2013, perusahaan itu diubah statusnya bukan lagi BUMN yang mandiri, tetapi menjadi anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero). Langkah itu membatasi ruang gerak dan kreativitas manajemen untuk membawa perusahaan menjadi lebih maju.

Staf Pengajar Sosiologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Suryo Adiwibowo menyatakan, jika sektor penyediaan benih diserahkan kepada swasta dikhawatirkan  terlalu besar motif ekonomi maupun politiknya. Hal ini membahayakan sektor pertanian dan nasib petani di Indonesia. Bahkan, bisa mengancam ketahanan pangan nasional.

“Saya khawatir kalau peran swasta terlalu besar, perusahaan itu pasti mencari keuntungan yang besar. Petani kita kalau dihadapkan dengan masalah biaya produksi, itu sangat menyusahkan,” cetusnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya