Berita

sb yudhoyono/net

Politik

Maju sebagai Cawapres, Bukan Berarti SBY Turun Kelas

KAMIS, 05 DESEMBER 2013 | 11:23 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL.  Persaingan tokoh-tokoh terkemuka Indonesia untuk merebut kursi Presiden semakin memanas. Setelah Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, Wiranto, dan Hatta Rajasa yang dicalonkan partainya masing-masing, giliran Yusril Ihza Mahendra kemarin mendeklarasikan diri sebagai capres Partai Bulan Bintang.

Namun, Direktur Eksekutif Nurjaman Center, Jajat Nurjaman, mengingatkan, tokoh Partai Demokrat tak bisa dikesampingkan dalam perebutan kursi RI 1 tersebut. Dia menjelaskan, sampai saat ini, elektabilitas Presiden SBY masih cukup tinggi sehingga masih berkesempatan kembali mendapatkan mandat rakyat Indonesia dengan catatan maju sebagai wakil presiden karena tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai presiden.

"Jika usul Anas Urbaningrum, untuk mencalokan SBY sebagai cawapres bisa diterima rakyat Indonesia dan Partai Demokrat, elektabilitas mereka akan meningkat. Menurut saya untuk saat ini, hanya SBY yang bisa membantu Partai Demokrat untuk mengalahkan calon lainnya," ujar Jajat dalam rilisnya (Kamis, 5/12).


"Terlebih lagi jika Pramono Edhie diangkat sebagai capres, maka SBY tidak akan kesulitan untuk bekerja sama dengan Pramono. Itu duet yang cukup ideal,” sambung Jajat.

Menurut Jajat, maju sebagai cawapres bukan berarti SBY turun kelas. Masyarakat juga tidak perlu memandang sebelah mata peran seorang wakil presiden. “Jika SBY maju sebagai cawapres, itu adalah bukti ia ingin terus mengabdi dan membaktikan diri untuk negeri. Apapun Jabatannya,” tegas Jajat.

Jajat membandingkannya dengan perjalanan politik Joseph Estrada. Bekas Presiden Filipina. itu saat ini menjabat sebagai Walikota Manila.

"Secara posisi itu sangat jauh. Tetapi rakyat Filipina melihat pilihan Estrada sebagai pilihan yang mulia. Itu menjadi bukti Estrada tidak memandang jabatan, asalkan ia bisa mengabdi kepada bangsanya. Sama halnya dengan wacana pencalonan SBY sebagai cawapres,” demikian Jajat. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya