Pakar strategi dan panasihat Partai Liberal Australia, Mark Textor, meminta maaf atas komentar tidak sopannya yang menyinggung pejabat dan rakyat Indonesia terkait isu penyadapan, yang ia publikasikan lewat akun twitternya kemarin (Rabu, 20/11).
Permintaan maaf tersebut ia sampaikan melalui akun twitter pribadinya @markatextor pagi tadi (Kamis, 21/11).
"Permintaan maaf kepada teman-teman Indonesia saya, yang kecewa karena pemberitaan yang dikutip media. Twitter tentunya bukan tempat untuk diplomasi," tulis Textor.
Permintaan maaf tersebut menyusul banjir kecaman yang muncul akibat komentar-komentar tak pantas hingga memanaskan situasi antara Australia-Indonesia yang Textor layangkan melalui twitter. Salah satu komentar yang banyak menuai kecaman adalah sindirannya kepada Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Marty Natalegawa, dengan menyebut sang menteri mirip bintang porno.
"Permintaan maaf Australia diminta oleh sosok yang mirip dengan bintang porno Filipina tahun 1970-an," tulis Textor di akun twitternya, pada Rabu (20/11). Komentar itu sendiri sudah dihapus.
Namun, kantor berita
ABC Australia pagi tadi memberitakan Textor menyangkal dirinya menyebut Marty Natalegawa mirip bintang porno.
"Saya tidak menunjuk kepada orang tertentu. Tetapi jika Anda ingin membayangkan seseorang, itu tidak masalah bagi saya," katanya, kepada kantor berita
ABC.
Komentar sinis Textor sebelumnya antara lain sindiran kepada Presiden SBY yang pertama kali menyampaikan sikapnya atas isu penyadapan Australia melalui twitter. Textor juga mengkaitkan isu penyadapan dengan kejadian pengeboman di Bali yang turut menewaskan warga Australia. Ia menyebut bahwa tidak ada warga Indonesia yang tewas dibom di Australia. Dalam komentarnya, ia juga melampirkan foto pelaku bom Bali.
Namun semua komentar sinis tersebut telah dihapus setelah banyak kecaman yang muncul.
[ald]