Berita

FOTO:NET

Dunia

Mantan Napi Akui Ledakkan Bom di Depan Markas Partai Komunis China

JUMAT, 08 NOVEMBER 2013 | 18:25 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Seorang pria yang diketahui adalah mantan narapidana berusia 41 tahun ditahan oleh polisi China pada Jumat (8/11) pukul dua dini hari.

Ia ditahan karena diduga berada di balik serangan bom yang terjadi pada Rabu (6/11) lalu di depan markas besar Partai Komunis China (PKC). Ledakan yang terjadi di provinsi Shanxi China itu menewaskan satu orang dan melukai delapan lainnya, termasuk satu orang kritis.

Seperti dikabarkan Xinhua, merujuk pada laporan Departemen Keamanan Publik Shanxi, pria yang ditahan tersebut bernama Feng Zhijun. Ia merupakan penduduk lokal Taiyuan, ibukota provinsi Shanxi. Pasca penangkapan, Feng dikabarkan telah mengakui perbuatannya.  


Dalam penangkapan, polisi menemukan sejumlah bom rakitan di kediaman Feng dan menyita kendaraan yang diyakini digunakan Feng pada saat terjadinya ledakan. Feng sebelumnya diketahui pernah dipenjara selama sembilan tahun karena kasus pencurian. Investigasi terhadap Feng masih terus dilakukan oleh polisi China hingga saat ini.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sedikitnya tujuh ledakan terjadi di depan kantor gedung kantor komite PKC di kota Taiyuan, ibukota provinsi Shanxi pada Rabu pagi (6/11).

Polisi setempat menyatakan bahwa ledakan terjadi sekitar pukul 07.40 waktu setempat di depan gedung yang terletak di Jalan Yingze tersebut. Ledakan disebabkan oleh bom rakitan.

Ledakan juga merusak 20 mobil yang tengah melintas di sekitar tempat kejadian, termasuk beberapa bus. Setelah kejadian, polisi sempat menutup jalan di sekitar lokasi kejadian untuk melakukan investigasi. Lalu lintas jalan kembali pulih pada pukul 10.30. Berdasarkan hasil analisa CCTV, bom disembunyikan di tepi jalan, tepatnya di semak-semak atau pot bunga di depan gerbang Kantor PKC.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya