Lebih dari 14 abad yang lalu, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya atas perintah Allah SWT hijrah atau pindah dari Makkah ke Madinah. Momentum hijrah ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perkembangan Islam hingga hari ini.
Setelah hijrah Islam mengalami perkembangan yang pesat dan dapat memberikan kontribusi yang tidak sedikit dalam perkembangan peradaban dunia. Kemajuan itu diraih umat Muslim karena memadukan dua hal yang diperintahkan Allahg SWT, yakni berfikir dan berzikir.
Demikian disampaikan anggota Dewan Penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam Pengajian Ahad Pagi atau Jihad Pagi yang digelar Majelis Tafsir Al Quran (MTA) di Surakarta (Minggu, 3/11). MTA adalah lembaga dakwah yang didirikan pada 1972 oleh Ustad Abdullah Thufail Saputra, dan sejak 1992, setelah Ustad Thufail wafat, dipimpin oleh Ustad Ahmad Sukina.
"Ilmu pengetahuan menjadi kata kunci dari keberhasilan umat Islan di masa itu. Tidak cukup berfikir saja tanpa berzikir. Dan sebaliknya," ujar Hatta Rajasa dalam pengajian yang dihadiri ribuan jamaah MTA dari berbagai daerah di sekitar Jawa Tengah itu.
Hijrah, kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, adalah sebuah proses perubahan ke arah yang lebih baik, yang tidak hanya melibatkan pergerakan fisik dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga melibatkan perubahan
mindset.
Untuk melakukan hijrah yang substansial, menurut Hatta, umat Muslim dan warganegara Indonesia pada umumnya perlu memahami fenomena globalisasi yang tengah terjadi.
Globalisasi ini membawa dampak positif juga negatif bagi Indonesia. Ia merupakan sebuah tantangan sekaligus ancaman.
"Kita harus arif menyikapi fenomena ini," ujar Hatta.
Melanjutkan penjelasannya, Hatta mengatakan bahwa kini ada tiga bentuk perubahan yang tengah terjadi di level global. Kegagalan memahami perubahan ini akan membuat Indonesia dengan mudah digerus arus perubahan yang tak bisa dielakkan itu.
Perubahan pertama, sebutnya, adalah integrasi ekonomi, seperti yang akan terjadi di kawanan Asia Tenggara pada 2015 mendatang. Per 1 Januari 2015 kesepuluh negara ASEAN akan mengintegrasikan potensi ekonomi mereka ke dalam satu pasar dimana modal, kapital dan barang serta
skilled labor akan bergerak dengan bebas melintasi batas-batas kedaulatan negara.
Perubahan kedua adalah ekonomi dan ilmu pengetahuan yang semakin terintegrasi. Serta perubahan ketiga adalah pergeseran gravitasi ekonomi dunia dari Barat ke Timur.
[guh]