Berita

Bisnis

Bonnie: Indonesia Tidak Lebih dari EO Konferensi WTO

KAMIS, 24 OKTOBER 2013 | 13:56 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) ke-9 yang akan di gelar di Pulau Bali pada 3-6 Desember mendatang seharusnya dapat dikritisi lebih jauh, terutama terkait posisi Indonesia dalam konferensi tersebut.

Patut dipertanyakan mengapa Indonesia menawarkan diri sebagai tuan rumah penyelenggaraan event tersebut. Padahal Indonesia bukan pemain industri, baik dalam sektor barang maupun jasa, di tingkat regional, apalagi global.

"Indonesia hanya berperan sebagai EO (Event Organizer), tidak lebih," kata Direktur Eksekutif Resistance and Alternatives to Globalization (RAG) Bonnie Setiawan saat berkunjung ke redaksi Rakyat Merdeka Online dan diterima oleh Wakil Pemimpin Redaksi, Aldi Gultom, serta koordinator liputan, Yayan Sopyani, Kamis (24/10).


Ia menambahkan, penyelenggaraan konferensi yang melibatkan 158 negara tersebut sepertinya tidak lebih dari upaya pemerintah melakukan pencitraan internasional. Apalagi, Indonesia tak bisa menempatkan dirinya secara tegas dalam pusaran kepentingan negara-negara berkembang dan maju.

Bonnie juga menjelaskan bahwa ada perubahan konstelasi perdagangan internasional yang terlambat disadari oleh WTO, yang merupakan metamorfosis dari General Agreements on Tariffs and Trade (GATT). Disebutkannya bahwa WTO cukup lama menerapkan paradigma perdagangan abad 20 yakni perdagangan yang lebih bersifat antar negara. Padahal, kini mengalami transisi menjadi paradigma perdagangan abad 21.

"Paradigma perdagangan abad 21 baru terbentuk pada tahun 2011 di WTO. Paradigma tersebut merumuskan apa yang disebut rantai pasokan global, yakni bagaimana manajemen industri bukan lagi dikerjakan oleh satu perusahaan, melainkan kolaborasi dari banyak pihak yang masing-masing memiliki peran dalam rantai tersebut," kata Bonnie. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya