Berita

ilustrasi/net

Politik

Teguh: Dinasti adalah Konsekuensi Politik

KAMIS, 17 OKTOBER 2013 | 18:52 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

Pembentukan dinasti adalah fitrah dari praktik politik di manapun sejak manusia mengenal kepentingan. Bagaimanapun juga sudah menjadi sifat manusia untuk berkelompok, bekerjasama dan menjalin aliansi atau menciptakan musuh bersama dalam upaya mencapai tujuan.

Demikian disampaikan Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Online, Teguh Santosa, dalam diskusi "Pro Kontra Fenomena Politik Dinasti Menuju Pemilu 2014" di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta, Kamis (17/10). Diskusi digelar Jaringan Insan Muda Indonesia dan dihadiri pembicara lain termasuk Jurubicara Keluarga Gubernur Banten Ratu Atut, Fitron Nur Ikhsan.

Teguh mengatakan, persoalan yang sedang berkembang belakangan berkaitan dengan persoalan dinasti ini lebih pada pertanyaan apakah ketika berkuasa individu atau kelompok menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau kelompok, atau untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.


"Dan abuse of power atau kesewenangan kekuasaan dapat dilakukan berjamaah atau sendiri-sendiri. Saya kira abuse of power inilah masalah utamanya," ujar Teguh.

Potensi abuse of power, sebut Teguh, semakin besar manakala proses pendidikan dan kaderisasi politik baik yang dilakukan partai politik maupun institusi civil society lainnya gagal menanamkan kesadaran.

"Di Indonesia pihak yang kita sebut menumpuk kekuasaan dan menyalahgunakannya pada praktiknya juga mendapatkan dukungan yang tidak sedikit dari masyarakat," kata dia lagi.

Civil society dan akar rumput yang sehat secara politik, demikian Teguh, adalah obat paling mujarab untuk menghadapi abuse of power baik yang dilakukan berjamaah maupun individual.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya