Berita

ratu atut chosiyah/net

Politik

Keluarga Atut Membangun Dinasti dengan Cara Demokratis

KAMIS, 17 OKTOBER 2013 | 17:41 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

Dinasti politik Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, tidak dibangun dengan desain politik yang direncanakan matang dan terstruktur rapih.

Demikian ditegaskan jurubicara keluarga Ratu Atut, Fitron Nur Ichsan, untuk membantah opini yang berkembang mengenai dinasti politik keluarga Atut di Banten. Menurutnya, keluarga Ratu Atut berhasil memenangkan suara rakyat dengan demokratis dan tentu saja ada juga di antara mereka yang kalah dalam pemilu.

"Walikota Tangsel Airin pernah mencalonkan pada 2007/2008 di Tangerang dan kalah. Lalu Tugabus Chairul Jaman di Serang juga hampir saja kalah karena dua kali putaran," jelas Fitron dalam diskusi "Pro Kontra Fenomenan Politik Dinasti Menuju Pemilu 2014" di Gedung Juang 45, Menteng, Kamis (17/10).


Dia juga sempat membantah keterbelakangan di Banteng, seperti fenomena jembatan gantung "Indiana Jones" di Kabupaten Lebak, sebagai akibat dari korupsi dinasti Atut.

"Jembatan Indiana Jones itu di kabupaten Lebak, tempat dari Partai Demokrat dan PDIP maju. Bahkan bukan bagian keluarga gubernur" jelasnya.

Menurutnya, akan konyol jika Ratu Atut terlibat di permainan Pilkada  Lebak, ditambah fakta 99 persen pemilu yang disengketakan di Mahkamah Konstitusi itu selalu dimenangkan oleh yang menang sebelumnya. Fitron juga menyatakan tidak adil jika dinasti politik dihubungkan dengan pemerintahan yang buruk.

"Aturan hukum di Indonesia tidak melarang politik dinasti. Ketika dinasti dihubungkan dengan pemerintahan yang buruk adalah tidak adil. Indikator makro dan mikro dari pembangunan mereka tinggi dan angka harapan hidup di Banten terus meningkat dan paling tinggi dalam tingkat nasional," demikian Fitron. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya