Berita

ilustrasi

Bisnis

Anggaran Dikurangi, Program Swasembada Pangan Cuma Mimpi

JUMAT, 23 AGUSTUS 2013 | 08:55 WIB

Program swasembada pangan nasional 2014 terancam gagal akibat perhatian pemerintah yang rendah di dalam Rancangan Anggaran Penerimaan Belanja Negara (RAPBN) 2014 terhadap sektor pertanian.

Padahal, selama ini sektor pertanian mengemban tugas yang berat harus menyediakan pasokan pangan. Tapi, dukungan anggaran yang dialokasikan oleh negara kurang dari 2 persen total anggaran keseluruhan.

Anggota Komisi IV DPR Ma’mur Hasanuddin melihat, program swasembada pangan sulit terealisasi jika alokasi anggaran terus diturunkan tiap tahun.


“Sektor pertanian tidak mendapatkan perhatian optimal dari pemerintah. Hal ini terlihat dari anggaran 2014 yang terus turun dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal, beragam gejolak pangan sepanjang tahun terjadi akibat tidak adanya perluasan faktor produksi pertanian dan lemahnya tata niaga pangan,” terang Ma’mur.

Untuk diketahui, porsi anggaran belanja Kementerian Pertanian terhadap total belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) menurun dari 2,8 persen dalam tahun 2008 menjadi 2,6 persen dalam APBN tahun 2013.

Padahal, penyerapan anggaran belanja Kementerian Pertanian dalam periode tersebut mengalami peningkatan, yaitu dari 86,7 persen terhadap APBN tahun 2008, menjadi 106,7 persen terhadap pagunya dalam APBNP 2012.

Menurutnya, ada lima komoditas utama swasembada pangan yang dibebankan kepada Kementan yaitu beras, kedelai, daging sapi, gula, dan jagung. Bahkan untuk komoditas beras targetnya harus mencapai surplus 10 juta ton di 2014.

Namun, kata dia, ironisnya seluruh pencapaian tersebut tidak didukung dengan perbaikan infrastruktur pertanian, pengembangan teknologi dan reforma agraria di hulu. Sedangkan di hilir pemerintah terus membuka keran importasi terhadap pangan dan hortikultura.

“Peningkatan produksi pertanian yang belum optimal, karena dukungan anggaran dan kebijakan yang minimalis serta ketergantungan terhadap ekspor pangan bernilai tambah rendah menjadi masalah yang serius,” tegas Ma’mur.

Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman Soebagyo mengatakan, pemerintah tidak serius dalam soal swasembada pangan. “Masak kenaikan anggaran pertanian lebih kecil dari tahun lalu? Swasembada cuma mimpi, ” katanya.

Kata Firman, persoalan swasembada pangan dari tahun ke tahun tidak pernah teratasi. Padahal, untuk meningkatkan swasembada pangan, soal anggaran tidak bisa ditawar lagi.

Anggaran subsidi pangan dalam RAPBN 2014 direncanakan sebesar Rp 18,8 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah Rp 2,7 triliun bila dibandingkan pagunya dalam APBNP 2013 sebesar Rp 21,5 miliar.

Padahal, sektor pertanian masih berkontribusi signifikan dalam Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, leading sector untuk ketahanan pangan, penyerap tenaga kerja tertinggi, dan tempat sebagian besar orang miskin berada. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya