Didi Mahardhika dan Jane Shalimar
Mengklaim nggak nampar atau menyentuh supir. Menuuduh pihak taksi Blue Bird yang merekayasa isu penodongan.
Cucu Soekarno, Didi Mahardhika, akhirnya buka suara secara langsung mengenai kecelakaan mobil sang kekasih, Jane Shalimar yang terselip kabar dirinya menodongkan pistol. Didi dengan tegas membantah hal itu.
“Momen saya untuk melakukan itu kapan? Saya ini keluarga berpendidikan. Nggak punya nyali untuk itu. Punya senjata pun nggak kok. Polisi dan sopir taksi pun nggak ada yang bilang saya menodong dengan senjata api,†tegas Didi di kediamannya, kawasan Jati Padang, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
Didi memaparkan, saat usai kejadian, dirinya langsung mengantarkan Jane ke rumah sakit karena mengeluh sakit pada bagian bahu. Karenanya, ia tak tak ada waktu untuk melakukan hal-hal yang lain. “Saya antarkan Jane ke RSPI (Rumah Sakit Pondok Indah) karena dia mengeluh sakit bahunya. Diduga ada retak di tulang bahu kanan,†jelas Didi.
Dia juga menampik kabar dirinya melakukan tindak kekerasan terhadap pengemudi taksi Blue Bird yang menabrak mobil Mercy sang kekasih. “Saya tampar atau menyentuh pun tidak,†tekan Didi.
Didi justru heran dengan reaksi sopir taksi yang tak meminta maaf.
“Emang nggak ada (pistol). Malah berkembang ke penembakan. Kelihatan direkayasa ini,†kata ibunda Didi, Rachmawati Soekarnoputri.
Rachmawati juga menduga, ada yang menunggangi perusahaan taksi agar bisa lepas dari masalah. “Terlalu dini kalau mau berdamai. Lalu ada isu penodongan, ya cuma mengalihkan alibi supaya pelaku ini ‘dilindungi’ dan membuat fokusnya jadi berubah.
Nggak bisa itu. Zaman sekarang kok masih pakai backing-backing-an,†tudingnya.
Pengacara Sunan Kalijaga pun mendapat informasi dari sumber terpercaya soal hembusan kabar yang dinilainya mengada-ada itu.
Jane bukan satu-satunya korban tabrak belakang oleh taksi di kawasan Pondok Indah, Selasa (11/6). Ada seorang pengendara motor yang juga terluka setelah kehilangan kendali dan menabrak bagian belakang taksi.
Jane menghadirkan sang pengendara motor ke hadapan wartawan. Rangga, nama pria 20 tahunan itu, harus dipapah oleh dua orang untuk menuju ruang pertemuan, karena masih mengalami cidera di kakinya.
“Kecepatan motor saya sekitar 40 (km/jam). Posisi saya di kiri, sudah rnggak bisa menghindari lagi. Saya jatuh ke trotoar,†tuturnya sambil meringis menahan sakit di dadanya.
Menurut Jane, usai tabrakan, Rangga langsung terkapar di atas aspal. Sementara, si supir taksi masih berada di dalam mobilnya tanpa mau menolong.
“Itu yang bikin saya emosi. Ada korban terkapar, dia malah asyik teleponan. Akhirnya saya ngurusin Rangga dulu,†jelas Jane.
Mantan pacar Iko Uwais ini memerintahkan asistennya untuk membawa Rangga ke rumah sakit. Sementara, dirinya terus meminta pertanggungjawaban dari sopir taksi.
Jane kembali gerah ketika mendengar isu miring kalau Didi sempat menodongkan pistol ke supir taksi. “Kami korban, kami ngebantu lho,†curhat Jane.
“Masak kami yang korban malah kami yang dijorokin beritanya ke mana-mana. Ini kecelakaan biasa saja. Bisa terjadi sama siapa aja,†imbuh pesinetron
Jalan Keadilan dan
Selebritis Juga Manusia ini.
Jane menegaskan kalau ia langsung meminta Didi mengantarnya ke rumah sakit. Bukan hanya akibat cedera bahu, ibu satu anak itu tak ingin emosi Didi terpancing.
“Terus aku cegah Mas Didi karena takut marah-marah kan di situ. Abis itu aku minta dibawa ke rumah sakit juga karena bahu kananku sakit,†tegasnya.
Sebelumnya, seorang saksi mata dikabarkan melihat Didi menodongkan senjata api ke sang sopir taksi. Bahkan ada saksi mata lain juga melihat Didi mencekik sang sopir sambil menodongkan pistol. [Harian Rakyat Merdeka]