Berita

Politik

PKS Terancam Tidak Akan Diajak Koalisi Lagi

JUMAT, 14 JUNI 2013 | 04:06 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Kalangan pengamat menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak perlu ragu lagi untuk menarik tiga menterinya di kabinet terkait penolakan mereka atas rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

"Kesan saya presiden sekarang sama sekali tidak keberatan PKS menarik menteri-menterinya," kata pengamat politik senior Fachri Ali dalam talkshow di TVRI, Kamis (13/6) malam.

Masalahnya, menurut dia, dalam permainan politik yang sekarang terjadi, PKS minta yang dipecat karena akan ada efek politik yang diharapkan konstruktif bagi mereka. Sementara SBY sebagai politisi, bukan kepala negara, juga berhitung kalau dia memecat PKS bisa-bisa destruktif buat partainya.


"Persoalan sekarang ini adalah persoalan politik praktis diantara mereka, bukan diantara orang-orang di luar itu," katanya.

Lebih lanjut dia melihat, manuver PKS yang menempatkan setengah badannya di pemerintahan sementara setengahnya lagi di luar pemerintahan akan jadi catatan buruk PKS di mata partai politik lain. Partai politik manapun yang nanti memiliki posisi seperti Demokrat saat ini akan berhati-hati melirik PKS. PKS dianggap bukan kawan yang bisa melebur secara total dalam keadaan senang dan susah alias tidak total bila diajak berkoalisi.

"Soal kawan ini merupakan sesuatu yang prinsipil dalam koalisi. Apakah Anda bisa menjadi kawan yang baik, inilah pengertian the real meaning koalisi," tandasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya