Berita

sby

SBY: Pelemahan Rupiah dan IHSG Dipicu Kebijakan AS dan Publikasi Tiongkok

RABU, 12 JUNI 2013 | 19:51 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan situasi perekonomian Indonesia saat ini secara umum dalam keadaan baik.

Dibanding tahun 2005 dan 2008 ekonomi kita saat ini jauh lebih kuat. Namun tak dipungkiri, ada sejumlah permasalahan yang harus segera diatasi agar tidak mengganggu keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.

SBY mengatakan, permasalah-permasalahan itu adalah terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan pelemahan index saham gabungan terutama yang terjadi dalam kurun lima hari terakhir.


"Harus saya sampaikan secara jujur ada masalah-masalah itu. Tapi apa yang terjadi itu tidak hanya terjadi di negara kita. Ini terjadi pada tingkat global, regional dan banyak negara," kata SBY saat memimpin sidang kabinet terbatas membahas isu-isu perekonomian di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/6).

Menurut SBY, permasalahan tersebut terjadi yang paling pokok adalah karena perkembangan perekonomian global terkini yang dipicu oleh kebijakan quantitative easing atau pelonggaran kuantitatif yang diambil  Amerika Serikat, yang berpengaruh pada likuiditas pada tingkat global.

Penyebab lainnya, publikasi yang dikeluarkan Tiongkok menyangkut pertumbuhan ekonomi kuartal pertama mereka memberikan sentimen yang kurang positif pada pasar keuangan global. Akibatnya, terjadi penurunan tajam bursa saham regional termasuk juga nilai tukar mata uang dari negara-negara di kawasan.

"Bangkok misalnya dan juga manila mendapatkan pukulan yang berat. Jakarta juga mengalami tekanan yang cukup berat," imbuhnya.

SBY memastikan pemerintah bersama Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan yang tergabung dalam forum yang telah dibentuk, yakni Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK), terus bekerja mengelola masalah ini.

"Tentu Bank Indonesia akan lebih kepada pengelolaan situasi moneternya, sedangkan pemerintah tengah bekerja mengelola situasi fiskal," tandasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya