Berita

taufiq kiemas/ist

Pemuda Muhammadiyah: Taufiq Kiemas Bapak Nasionalisme Modern Indonesia

MINGGU, 09 JUNI 2013 | 10:40 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Indonesia kehilangan salah satu putra terbaik. Kehadiran Taufiq Kiemas di pentas politik nasional membawa kesejukan dan keteduhan. Agenda politik yang dibangun tidak jauh dari upaya merekatkan hubungan sosial di tengah masyarakat. Dia selalu dengan suka rela membuka payung dan tenda nasionalisme untuk melindungi seluruh pihak.

Tidak salah bila banyak orang yang menyebut Taufiq Kiemas adalah bapak nasionalisme modern Indonesia. Dalam empat tahun tahun terakhir beliau dan anggota MPR RI sangat gencar melakukan upaya sosialisasi terhadap empat pilar kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

"Terlepas dari beberapa kritik yang mengiringinya, gagasan 4 pilar itu merupakan bentuk kepedulian TK terhadap bangsa Indonesia," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay.


Hal lain yang tidak kalah penting adalah kegigihan Taufiq Kiemas dalam mewacanakan pentingnya kaum muda untuk tampil menjadi pemimpin nasional. Ia meyakini bahwa Indonesia akan lebih maju dan progresif jika anak-anak muda potensial diberikan akses dan kesempatan untuk tampil. Sedikitpun, Taufiq tidak pernah merasa ragu dan khawatir dengan anak-anak muda. Bahkan, dari konsistensi gagasannya, Taufiq malah banyak menaruh harapan bagi anak-anak muda Indonesia.

"Sebagai anak muda, saya melihat gagasan TK itu disampaikan dengan penuh keikhlasan. Selain langka, sikap seperti ini tentu sangat langka. Apalagi, kelompok tua sedang berasyik masygul dalam menikmati kemapanan yang telah ada," sambung Saleh.

Berkenaan dengan itu, sudah semestinya langkah-langkah Taufiq ini diikuti oleh komponen bangsa yang lain. Kecintaan terhadap NKRI, konsistensi dalam perjuangan, dan pembukaan akses bagi kaum muda adalah beberapa teladan dari banyak teladan lain yang dapat dicontoh dari Taufiq Kiemas. [dem]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya