Berita

Banalisasi Korupsi Gerus Pancasila

KAMIS, 30 MEI 2013 | 08:38 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Di era globalisasi saat ini, ideologi-ideologi dunia ditantang untuk bisa membumikan relevansinya yang nyata. Jika tidak maka ideologi akan kehilangan relevansinya dan ditinggalkan oleh masyarakat.

Begitu dikatakan Wakil Ketua MPR RI, Hajriyanto Y Thohari ketika jadi pembicara dalam talkshow di salah satu televisi nasional, Kamis pagi (30/5).

Hajriyanto mengatakan Pancasila juga menghadapi tantangan yang sama. Bahkan pemahaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila saat ini makin tergerus oleh maraknya praktik korupsi yang terjadi di hampir semua sektor dalam berbagai tingkatan.


"Banalisasi korupsi jelas menimbulkan dampak pada pemahaman dan penghayatan terhadap Pancasila," imbuh dia.

Di tengah banalisasi korupsi yang terjadi, dimana korupsi adalah perbuatan biasa yang jamak dilakukan semua pihak, partai politik yang jadi pilar sekaligus tulang punggung demokrasi, disesalkan Hajriyanto, gagal menjalankan fungsinya. Padahal, amandemen UUD 1945 telah menempatkan posisi partai politik sangat sentral dan kuat untuk diharapkan bisa menjalankan berbagai fungsnya seperti melakukan kaderisasi, pendidikan dan rekrutmen politik.

"Kita tidak bisa bayangkan demokrasi tanpa parpol. Tapi kita kecewa parpol belum maksimal menjalankan fungsinya. Tidak adanya kaderasisasi pada akhirnya melahirkan rekrutmen pejabat publik dilakukan dengan instan melalui iklan-iklan," bebernya.

Untuk itu, menurut dia, semua pihak perlu menguatkan kembali pemahaman dan penghayatan akan nilai-nilai Pancasila. MPR misalnya, tak hanya menggelar acara sosialisasi empat pilar kebangsaan menunggu undangan untuk dari berbagai kelompok dan elemen masyarakat. Penguatan nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan lewat pendidikan secara utuh.

"Kementerian pendidikan dalam hal ini punya peranan penting," tutup Hajriyanto. [dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya