Berita

harry azhar/ist

Tingkat Kemakmuran Indonesia Hanya Diukur Lewat Persepsi

SELASA, 21 MEI 2013 | 14:30 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

. Indikator kemakmuran di Indonesia tidak jelas. Bahkan, tingkat kemakmuran di Indonesia hanya diukur melalui persepsi.

"Tidak ada dalam sistem UU kita indikator kemakmuran kita, yang ada adalah persepsi politik pemerintah, DPR dan itupun bergantung pada persepsi anggotanya," ujar Wakil Ketua Komisi XI, Harry Azhar Aziz, saat diskusi Demokrasi dan Pembangunan di Indonesia di Hotel Le Meridien, Jakarta (Selasa, 21/5).

Menurutnya, ada empat ukuran pokok kemakmuran rakyat. Pertama, berkurangnya angka kemiskinan. "Kalau presiden, gubernur atau pemimpin menambah kemiskinan di daerah yang dia pimpin, berarti dia gagal," ungkapnya.


Indikator kedua, katanya, pengangguran menurun. Dan di Indonesia, pengagguran karena masalah struktural. "Sementara pengangguran yang natural itu karena memang orangnya janda tua atau secara fisik sudah tidak mampu," sambung dia.

Indikator kemakmuran ketiga, lanjutnya, adalah berkurangnya kesenjangan pendapatan. Pada tahun 2008 angka kesenjagan itu 0,37, dan sekarang angka itu 0,47. Artinya, kebijakan negara atau daerah hanya menciptakan sebagian kecil orang semakin sejahtera.

Sementara indikator keempat, masih kata Harry, naiknya indeks pembangunan manusia.

"Ini yang agak bagus sejak reformasi hingga sekarang, tapi kita masih kejar-kejaran dengan Singapura," demikia Harry. [ysa]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya