Berita

Ribka Tjiptaning

Wawancara

WAWANCARA

Ribka Tjiptaning: Sehabis Reses Kami Akan Panggil Menakertrans, Bupati & Kadisnaker

RABU, 08 MEI 2013 | 08:45 WIB

Pengawasan yang lemah dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Tangerang membuat buruh pabrik kuali dipekerjakan seperti budak.

“Kasus seperti ini bisa terjadi karena lemahnya pengawasan terhadap pabrik-pabrik kecil,” ujar Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seperti diketahui, sebanyak 35 buruh menjadi korban penyekapan dan dipekerjakan secara tidak layak di pabrik pengolahan limbah menjadi alumunium untuk dijadikan kuali di Kampung Bayur Opak, RT 03 RW 06, Lebak Wangi, Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Banten.


Ribka Tjiptaning selanjutnya menyatakan, dengan adanya kasus ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) wilayah Tangerang layak dicopot. Meski sesungguhnya yang harus bertanggung jawab adalah Bupati yang menunjuknya.

Berikut kutipan selengkapnya;

Kenapa Anda bilang pengawasannya lemah?
Kalau pengawasannya berjalan, kejadian seperti ini tidak bakal terjadi. Mereka hanya mengawasi pabrik besar yang menghasilkan pemasukan. Sementara pabrik kecil atau industri rumahan terbengkalai.

Kadisnaker menyatakan tidak bisa mengawasi karena kurangnya SDM, ini bagaimana?
Saya akui, SDM pengawas ketenagakerjaan saat ini memang masih kurang. Tapi saya rasa persoalannya bukan itu saja.  Sebab, perusahaan tersebut sudah berjalan cukup lama. Tapi Disnaker dan Bupati seolah tidak mengetahui keberadaannya.
 
Kalau mereka tahu, pasti perusahaan ini sudah ditindak karena tidak ada izinnya, sehingga praktik perbudakan itu tidak terjadi.

Apa mungkin ada permainan oknum aparat yang membuat praktik perbudakan ini lambat terbongkar?
Bisa jadi. Aparat Disnaker kan biasanya lebih berpihak kepada pengusaha. Sebab, mereka yang bisa memberikan keuntungan. Sementara aparat keamanan, kita sama-sama tahu banyak yang bisa menjadi beking sebuah tempat usaha. Para buruh pun menyatakan demikian. Jadi kemungkinan permainan oknum aparat itu besar.

Bagaimana perasaan Anda saat mengetahui adanya perbudakan itu?
Sedih. Ini sangat keterlaluan. Apalagi mereka menyekap para pekerja. Sesama manusia, sesama warga negara kok harus saling menindas. Padahal kan kedua belah pihak sama-sama cari makan.
 
Kalau perusahaannya sukses karena pekerjanya rajin, kan perusahaannya juga yang untung. Dari pada mencari untung dengan cara perbudakan seperti ini, lebih baik yang wajar-wajar saja. Toh akhirnya mereka sendiri yang rugi karena izin usahanya dicabut dan harus berhadapan dengan hukum.

Apa yang akan dilakukan Komisi IX DPR terkait kasus ini?
Sehabis reses, 13 Mei 2013, kami pasti akan membuat agenda untuk melakukan pemanggilan terhadap Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Bupati Tangerang, dan Kadisnaker Tangerang. Kami akan meminta penjelasan mengapa kasus semacam ini bisa terjadi.

Apakah Komisi IX DPR akan merekomendasikan pencopotan Kadisnaker?
Pasti Kadisnaker akan kami minta untuk dicopot. Tetapi sebagai daerah otonomi, Kadisnaker itu ditunjuk langsung oleh Bupati dan biasanya mereka memasukkan anggota tim suksesnya untuk jabatan-jabatan penting seperti itu. Jadi, Bupati juga harus bertanggung jawab. Mengapa bisa menunjuk orang yang seperti itu. Seharusnya menunjuk orang yang memiliki kompetensi di bidang ketenagakerjaan. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya