Berita

Wiranto

Wawancara

WAWANCARA

Wiranto: Kami Ajukan 560 Bacaleg Ke KPU Mayoritas Berpendidikan Magister

KAMIS, 25 APRIL 2013 | 09:25 WIB

Partai Hanura menyampaikan caleg sementara ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan jumlah maksimal, yakni 560 orang.

Partai yang dikomandoi Wiranto itu, tidak kesulitan mencari bakal calon legislatif (bacaleg). Sebab, yang mendaftar 1.650 orang.

“Kalau Pemilu 2009 kesulitan untuk mencari orang. Tapi sekarang kesulitan untuk menyeleksi. Sebab, semuanya berkualitas,’’ kata Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, kepada Rakyat Merdeka, Selasa (23/4).


Seperti diketahui, Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, empat parpol tidak memanfaatkan 100 persen ketersediaan kursi di DPR. Padahal, bisa mengajukan maksimal 560 caleg sementara.

Lebih lanjut Wiranto mengatakan, pihaknya mengajukan bacaleg dengan jumlah maksimal sesuai kursi di DPR. “Semuanya berkualitas,” klaimnya.

 Berikut kutipan selengkapnya:

Apa indikasinya bacaleg Hanura lebih baik?
Ada empat hal. Pertama, kalau tahun 2009 kami kesulitan untuk mencari orang.

Makanya, kami dapatkan bacaleg secara kualitatif sangat pas-pasan.

Namun kali ini kami malah kesulitan menyisihkan. Dari 1.650 orang yang mendaftar, kami seleksi 560 bacaleg yang berkualitas.

Kedua, kalau dulu kesulitan mencari calon perempuan dengan kuota 30 persen, sekarang malah melebihi, yakni 36 persen keterwakilan perempuan.

Ketiga,  bacaleg yang berijazah SMA hanya 10 persen. Sisanya S1, S2, S3, D3 dan D4. Bahkan mayoritas berpendidikan magister (S2). Artinya ada peningkatan kualitas dalam latar belakang pendidikan.

Keempat, lebih dari 60 persennya didominasi kaum muda, yakni berusia 21 tahun sampai 50 tahun.

Apa kalangan muda itu berasal dari gerbong Hary Tanoe yang bekas kader Nasdem?

Bercampur. Saya punya pandangan bahwa  masa depan negeri ini akan dimiliki kaum muda. Saya justru menganjurkan kaum muda untuk maju.

Bagaimana porsi caleg bekas Nasdem, parpol-parpol yang bergabung dan aktivis 98?
Orientasinya kualitas. Tidak mengedepankan kuota pada masing-masing yang bergabung.

Peluangnya sama?
Ya. Kami memberikan peluang dan kesempatan kepada siapa pun yang bergabung ke Hanura.

Setelah menjadi bacaleg, kami tidak membedakan dari mana asal mereka dan apa basis mereka sebelumnya. Itu semua sudah menjadi kader Hanura.

Apakah ada yang komplain atas DCS yang sudah diserahkan ke KPU?
Sampai saat ini tidak ada yang komplain. Sebab, ukuran jadi bacaleg adalah kualitas personal.

Berapa persen bacaleg dari kader lama?
Saya rasa persentasenya cukup besar. Sebab, mereka sudah lama mengabdi di partai. Kami menghargai apa yang telah mereka lakukan. Hal itu juga dipahami oleh teman-teman yang baru bergabung.

Apa benar Hary Tanoe memberi dana untuk caleg potensial?
Hal ini hendaknya jangan sampai disalahartikan. Kami dari partai, termasuk Pak Hary Tanoe  sebagai donatur dan tokoh lain juga akan banyak memberikan sumbangan. Dari kekuatan finansial itu, kami akan mengarahkannya kepada penguatan dapil. Tentunya ini akan menguntungkan para calon yang ada di dapilnya masing-masing. Dengan catatan terkoordinasikan, dapat dipertanggungjawabkan dan terarah.

Maksudnya?
Setiap bantuan dana untuk penguatan di dapil, semuanya didasarkan perencanaan yang matang, mengarah pada pemenangan partai.

Berapa dana yang disediakan?
Nggak perlu saya sampaikan ke publik, karena ini urusan internal.

Bagaimana menghindari caleg internal saling sikut agar terpilih?

Persaingan atau kompetisi sudah biasa. Tetapi kami memiliki kiat jitu.

Apa itu?
Setiap dapil ada koordinatornya. Tugasnya melakukan pembagian-pembagian pada setiap kampanye. Kami tetapkan siapa berbuat apa, berbicara apa dan lainnya.
 
Mudah-mudahan dengan cara itu, kekuatan yang kami miliki terkonsentrasi untuk pemenangan, bukan saling sikut.
 
Berapa target perolehan kursi DPR?
Kita berharap bisa mendapatkan jumlah kursi di DPR lebih banyak lagi. Kalau bicara kekuatan kami sekarang, Insya Allah  masuk tiga besar.  [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya