Pengusaha sekaligus aktivis perempuan, Fahira Idris, resmi mendaftar sebagai calon anggota DPD RI pada Pemilu 2014 mendatang. Dia telah menyerahkan bukti dukungan 6500 KTP kepada KPUD DKI Jakarta.
Anak pertama mantan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Menteri Perindustrian Fahmi Idris ini menyatakan keinginannya masuk ke dunia politik lewat jalur DPD RI ini diawali dari dorongan aktivis dari beberapa Organisasi Sosial dan Gerakan Moral yang dipimpinnya agar bisa berkiprah lebih luas.
Selain karena dirinya nonpartisan, Fahira memilih jalur DPD agar dapat lebih independen dan efektif menyuarakan berbagai persoalan masyarakat, khususnya Jakarta dalam konteks Pembangunan mental dan moralitas.
“Apa yang saya geluti selama ini sebagai seorang aktivis serta posisi sebagai anggota DPD RI bila terpilih nanti, akan membuat sinergi yang lebih kuat untuk menyuarakan pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan mental, moral, akhlak, pendidikan, dan agama yang selama ini seolah sudah ditinggalkan di tengah gencarnya pembangunan fisik, khususnya di Jakarta. Saya ingin menjadikan Jakarta sebagai kota yang aman, nyaman, damai, sehat, cerdas, sejahtera, dan tegas penegakan hukumnya," ungkap Fahira (Rabu, 24/4).
Sebagai aktivis perempuan, Fahira memang dikenal fokus mengadvokasi isu-isu mengakut anak, remaja, perempuan, serta pasar rakyat.
Saat ini misalnya, cucu wanita pertama dari KH. Hasan Basri (Ulama Besar Indonesia, mantan Ketua MUI) gencar mensosialisasikan Gerakan Anti Miras untuk anak/remaja dibawah usia 21 tahun, melakukan Swa Sensor Masyarakat terhadap Tayangan Televisi, dan sebagai Duta Pasar Rakyat Indonesia, Fahira kerap mengajak masyarakat untuk kembali belanja ke Pasar Rakyat, mengedukasi dan mengadvokasi Pedagang Pasar.
Fahira yang mengaku sudah mengantongi ijin dari sang suami, yang juga seorang mantan aktivis, Aldwin Rahadian, pernah mendapat Penghargaan sebagai The Most Inspiring Twitter. Hal itu karena dia mensosialisasikan Gerakan Moralnya lewat Social Media sejak 2009.
Karena itu, Fahira berkomitmen, seandainya terpilih menjadi anggota DPD RI nanti, selain ingin ikut berkontribusi membangun Jakarta dalam konteks fisik, mental, moral, dan integritas, dia juga akan mengawal implementasi undang-undang yang berkaitan dengan isu-isu yang selama ini dia perjuangkan.
[zul]