Berita

yusril ihza mahendra

Prof. Yusril Ihza: Rakyat Idealis juga Dibutuhkan untuk Melakukan Perubahan

SELASA, 23 APRIL 2013 | 10:18 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Para calon anggota legislatif 2014 diprediksi akan mengeluarkan dana lebih besar dibanding Pemilihan Umum sebelumnya. Karena biaya yang semakin mahal.

Sebuah harian nasional memprediksi setiap caleg untuk DPRD kab/kota harus merogoh kocek Rp 100-500 juta. Sedangkan caleg provinsi Rp 500 juta- Rp 1 M. Untuk Caleg DPR RI tentu lebih tinggi dengan taksiran Rp 1-Rp 5 M.

"Dengan biaya sebesar itu, sukar bagi mereka yang tidak berduit akan berhasil memperoleh kursi dalam Pemilu," ujar Ketua Majelis Syuro PBB Prof. Yusril Ihza Mahendra pagi ini (Selasa, 23/4).


Otomatis pula, karena biaya politik mahal, sulit untuk membangun demokrasi yang berkualitas. Pasalnya, biaya politik yang mahal mendorong politisi untuk melakukan korupsi. "Di tengah situasi mahalnya biaya politik, harus tetap ada pemimpin idealis dan rakyat yang ingin lakukan perubahan ke arah yang lebh baik," ungkap mantan Menteri Sekretaris Negara ini.

Dijelaskannya, caleg yang idealis biasanya tidak punya uang banyak. Tapi mereka memberi harapan akan perubahan ciptakan pemerintahan yang bersih bebas korupsi. Karena itulah, rakyat juga seyogianya sadar bahwa politik uang dalam Pemilu, jika memilih pemimpin yang salah akan berakibat buruk bagi perkembangan bangsa.

"Perubahan ke arah kehidupan yang lebih baik, bukan hanya datang dari pemimpin yang idealis, tetapi juga dari rakyat yang inginkan perubahan," jelas Prof. Yusril, Gurubesar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia ini.

Menurutnya, Pemilu adalah sarana merubah pemerintahan melalui cara damai, sah dan konstitusional, tanpa kekerasan dan pertumpahan darah. Dengan Pemilu, rakyat menjadi hakim untuk menilai apakah pemerintah perlu dipertahankan atau diganti dengan yang baru yang lebih baik.

Makanya, Yusril mengingatkan, Pemilu hanya 5 tahuun sekali. Pilihan rakyat menentukan masa depan bangsa 5 tahun ke depan. Rakyatlah yang menentukan nasib bangsa dan negara.

"Jangan karena pemberian uang, rakyat kehilangan kesempatan menentukan nasib bangsa dan negara, nasib dirinya sendiri," demikian Yusril, dalam akun Twitter-nya @Yusrilihza_Mhd. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya