Berita

Politik

Kacau, SBY Pengamal Setia Oligarki Politik

MINGGU, 21 APRIL 2013 | 18:36 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Presiden SBY dinilai inkonsisten. Di banyak kesempatan SBY mengemukakan teori dan idealisasi soal Demokrasi, namun pada kenyataannya mempraktikkan oligarki politik.

"SBY pemimpin kacau, inkonsisten dan pengamal setia praktik oligarki dan dinasti politik," kata Wakil Ketua Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS) Bidang Politik dan Jaringan, Ridwan Darmawan, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Minggu, 21/4).

Pengangkatan Menko Perekonomian Hatta Rajasa sebagai pelaksana tugas menteri keuangan baru-baru ini jadi bukti SBY penganut setia praktik oligarki dan dinasti politik. Selain menjadi menteri ganda dengan pengangkatan tersebut, Hatta merupakan besan SBY.


Di Partai Demokrat, praktik oligarki dan dinasti politik yang dijalankan SBY malah sudah berlangsung lama. SBY menjadi ketua dewan pembina, ketua dewan kehormatan, majelis tinggi dan ketua umum. Edhie Baskoro Yudhoyono yang merupakan bungsunya, jadi sekjend. Terbaru, ada kabar SBY akan mengangkat salah satu adik ipar Ani Yudhoyono, Agus Hermanto, menjadi salah satu wakil ketua umum.

"Kacau, apa yang dipraktikkan SBY ini membuat makin tak menentunya arah kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia benar-benar mendekati status negara gagal," kata Ridwan.

Dia mencontohkan, Ujian Nasional yang seharusnya menjadi tolok ukur penyelenggaraan pendidikan sebagai alat mencerdaskan  bangsa sesuai mandat Konstitusi, terlaksana dengan kacau balau. Payahnya, itu terjadi di tengah ingar bingar lauching dan tweet pertama SBY di jejaring sosial Twitter. Dan sialnya, tak ada pernyataan pertanggungjawaban yang kongkrit dari SBY akan kejadian itu.

"Sudah banyak contoh-contoh yang menegaskan sikap inkonsistensi SBY dalam kaitannya sebagai presiden dan kepala negara. Terakhir, pengambilalihan Partai Demokrat padahal dia mengintruksikan agar menteri-menteri asal partai fokus urusan negara," katanya mengingatkan.

"Kelakuan SBY ini merupakan tonjokan paling serius bagi kaum reformis yang sejak awal kemunculannya, salah satunya adalah menolak bentuk-bentuk nepotisme," tegas Ridwa. [dem]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya