Berita

ilustrasi

Hajriyanto Y Thohari: Hanya Kopassus yang Berani Balas Aksi Kekerasan Preman, Sayangnya Berlebihan

JUMAT, 05 APRIL 2013 | 08:39 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

.Wakil Ketua MPR RI, Hajriyanto Y. Thohari mengaku salut dan angkat topi setinggi-tingginya kepada Tim Pencari Fakta TNI AD atas temuannya bahwa pelaku penyerangan dan pembunuhan terhadap 4 tahanan di Lapas Cebongan adalah dari Kopassus.

Terlebih lagi temuan TPF TNI AD itu kemudian dipublikasikan secara terbuka. Ini membuktikan bahwa TNI AD berjiwa ksatria, tidak mau menutupi fakta, dan inilah yang dikehendaki masyarakat.

Persoalannya sekarang ujar Hajriyanto adalah, tindak lanjut hukum atas temuan tersebut. Masyarakat berharap hukum ditegakkan tanpa pandang bulu dan pilih kasih. Meski ada semangat esprit de corp, tapi hukum adalah hukum yang harus ditegakkan sesuai prinsip equelity before the law.


"Kini rakyat menunggu langkah selanjutnya baik langkah dari internal TNI AD sendiri, maupun langkah hukum oleh para penegak hukum," ungkap Hajriyanto saat dihubungi wartawan, Jumat (5/4).

Selanjutnya dia berharap momentum peristiwa penyerangan dan pengungkapan para tersangka dari Kopassus tersebut harus dimanfaatkan untuk pemberantasan premanisme.

Bagaimanapun juga peristiwa penyerangan Lapas itu bermula dari terbunuhnya anggota Kopassus oleh para preman. Maka ini harus dijadikan momentum yang sangat bergarga untuk memberantas premanisme sampai ke akar-akarnya. Aparat keamanan dan penegak hukum perlu segera mengambil langkah-lngkah kongkret untuk menyikat habis premanisme di negeri ini.

"Sudah bukan rahasia lagi bahwa rakyat di berbagai tempat mengalami keresahan atas maraknya premanisme. Rakyat tidak berdaya menghadapi premanisme di berbagai sentra kehidupan," beber politisi Partai Golkar ini.

Masih kata Hajriyanto, rakyat tidak berani membalas para preman. Dan terbukti hanya aparat TNI yang memiliki keberanian untuk membalas aksi-aksi para preman.

"Sayangnya, pembalasannya dilakukan secara melawan hukum dan main hakim sendiri. Kini saatnya aparat kemananan menyikat habis premanisme dan menyeret ke pengadilan. Sungguh ini momentum yang sangat tepat untuk memberantas premanisme di negeri ini demi tegaknya hukum dan aturan, serta sekaligus mewujudkan kehidupan bangsa yang bermartabat," tanadasnya. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya