Berita

Demokrat: Jangan Sampai Gita Wirjawan yang Tak Bersalah Dituduh Terima Aliran Century

RABU, 03 APRIL 2013 | 12:58 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Anggota Timwas bailout Bank Century dari Partai Demokrat Achsanul Qosasi mengingatkan jangan sampai orang yang tak bersalah dituduh terlibat kasus pencucian uang.

Hal itu dikatakannya terkait isu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan turut serta menerima aliran dana dari bailout senilai Rp 6,7 triliun tersebut.

Gita Wirjawan merupakan pemilik PT Ancora, afiliasi PT Ancora Land. Dugaan Gita terlibat karena Ancora telah melakukan akuisisi saham PT Graha Nusa Utama (GNU), yang sebelumnya dimiliki oleh bekas Dirut Bank Century Robert Tantular.


PT GNU disebut-sebut dijadikan sebagai modus menyalurkan dan menyembunyikan semua aset baik yang diperoleh dari Bank Century ataupun melalui kredit fiktif serta Antaboga Delta Sekuritas Indonesia.

"Akuisisi dengan GNU inikan, transaksinya terjadi di 2003-2004 sampai pembayaran pembelian perusahaannya 2010. Nah, kemudian, perusahaan ini bergerak di bidang simpan-meminjam dan ada transaksi commercial deal. Ini yang harus di clear-kan. Jangan sampai kita menuduh orang yang benar. Timwas sudah terjebak ke sana," tegas Achsanul di gedung DPR, Senayan, Jakarta (Rabu, 3/4).

Dijelaskan Achsanul, pada 2003-2004 memang ada aliran dana dari Robert Tantular ke Dirut PT GNU Toto Kuncoro. Tapi Toto mengungkapkan hal itu sebagai pinjam-meminjam dan sudah dikembalikan pada Agustus 2008. Sementara bail out Bank Century, sambung Achsanul, pada Oktober 2008.

"Sehingga ini terbawa antara dua orang yang bertikai merebutkan tanah 22 hektar. Kita dibawa-kebawa ke sana untuk menyelesaikan mereka. Ini kita udah jadi alat pengusaha ini," kesalnya yang tampaknya merujuk pada adanya akte jual beli Ancora Land dengan PT GNU atas tanah seluas 22 hektar, sebelumnya tanah tersebut milik Yayasan Fatmawati.  [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya