Berita

Politik

Anas Urbaningrum: Kudeta, Utamakan Urus Kekerasan Termasuk di Sleman

SENIN, 25 MARET 2013 | 18:26 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengomentari kabar mengenai demonstrasi besar-besaran dengan agenda kudeta. Entah dimaksudkan kepada siapa status di Twitter tersebut, namun dia banyak berkicau mengenai kaitannya dengan isu kudeta pada hari ini.

"Wahai #kudeta, utamakan urus kekerasan, termasuk di Sleman," tulis Anas di akun Twitternya, @anasurbaningrum
 Senin (25/3).

Pada timeline di Twitter setidaknya ada sebelas kicauan Anas mengenai isu kudeta. Berikut kicauan Anas di TWitter soal isu kudeta:

Pada timeline di Twitter setidaknya ada sebelas kicauan Anas mengenai isu kudeta. Berikut kicauan Anas di TWitter soal isu kudeta:

Wahai #kudeta, lemparkan senyum kepada hati yg sunyi.
Wahai #kudeta, kirimlah canda kepada jiwa yg sepi.
Wahai #kudeta, kirimlah berani kepada rasa takut.
Wahai #kudeta, undanglah tenang pada jiwa yg galau.
Wahai #kudeta, hadirkan sinar pengusir kegelapan.
Wahai #kudeta, jangan ceraikan pikiran dari pernyataan.
Wahai #kudeta, tegakkan kemampuan di dalam kewenangan.
Wahai #kudeta, kirimlah jawaban, jangan hanya pertanyaan.
Wahai #kudeta, bangunlah demarkasi antara simpati dengan belas kasihan.
Wahai #kudeta, utamakan urus kekerasan, termasuk di Sleman.
Wahai #kudeta, kembalilah ke alamat dari mana muasal awal.

Seperti diketahui, Presiden SBY banyak mengadakan pertemuan tertutup dengan sejumlah kalangan. Dua pekan lalu dia mengadakan pertemuan dengan Prabowo Subianto, dan dua hari setelahnya, menggelar pertemuan dengan tujuh purnawirawan jenderal TNI. Ketujuh jenderal itu adalah Jenderal TNI (purn) Luhut Panjaitan, Jenderal TNI (purn) Subagyo HS, Jenderal TNI (purn) Fahrul Rozi, Letjen TNI (purn) Agus Wijoyo, Letjen (purn) Johny Josephus Lumintang, Letjen TNI (purn) Sumardi, dan Letjen TNI (purn) Suaidi Marasabessy.

Usai pertemuan, Luhut Panjaitan mewakili para pensiunan jenderal menjelaskan, sudah mendengar isu akan ada yang menjatuhkan SBY dari jabatan Presiden di tengah jalan. Menurut dia, menjatuhkan SBY sebelum masa tugasnya berakhir tahun 2014 adalah inkonstitusional.

Pertemuan SBY dengan Prabowo disambung kedatangan tujuh Jenderal ke Istana Negara tidak lepas dari pernyataan SBY awal Maret lalu, tepatnya sesaat sebelum bertolak ke Jerman dan Hongaria bahwa ada kelompok yang ingin negara gonjang ganjing.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya