Berita

ilustrasi/ist

Nusantara

DPRD Madina: 1 April Ada Rabat Gabungan Bahas Konflik Naga Juang

SABTU, 23 MARET 2013 | 19:02 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Sampai sekarang belum ada informasi jelas soal bentrok warga pertambang tradisional di Naga Juang, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara yang melakukan protes terhadap PT Sorik Mas Mining (SMM) karena menyerobot areal tambang mereka. Dan kejadian ini berakhir dengan penahanan oleh anggota Berimob dibantu pihak keamanan PT SMM terhadap warga beberapa jam dengan diborgol dan dijemur tanpa baju.

"Sampai sekarang informasinya masih simpang siur, kita belum dapat kronologisnya secara utuh," ujar Ketua DPRD Madina Imran Khaitami Daulay saat dihubungi Rakyat Merdeka Online, Sabtu (23/3).

Sambung Imran, karena kejadiannya di daerah pegunungan, maka sangat sulit dihimpunnya informasi, dimana dari kaki gunung dengan jalan kaki memakan waktu dua jam lebih hingga ke tempat kejadian.


"Saya sendiri belum pernah kesana. Kejadiannya Jumat kemarin, warga sempat ditahan beberapa jam dan selanjutnya dilepas kembali," paparnya.

Namun dari pengakuan beberapa korban yang sempat bertemu dengan dia, kejadian ini disebabkan warga yang memblokade jalan atas aktivitas PT SMM dan warga yang ditahan sekitar 70-an orang.

"Untuk sementara baru itu yang kita tahu, 1 April kita akan rapat dan memanggil semua unsur terkait, seperti pihak PT SMM, Kepolisian dan korban," pungkasnya.

Sebelumnya, Kamis malam (21/3) hingga Jumat (22/3) akibat warga yang protes tambang PT SMM, sekitar 1.000 warga dari berbagai desa seperti Tabargot, Runding, Kota Nopan, Batang Natal dan Siepeng, 70-an warga ditangkap dan dijemur oleh anggota Brimob yang sudah berjaga-jaga di lokasi yang dibantu petugas keamanan perusahaan.

PT SMM memiliki wilayah kontrak karya seluas 24.300 hektar yang terbentang di Kabupaten Mandailing Natal, persisnya di Kecamatan Kotanopan, Muara Sipongi, dan Ulupungkut. Sementara 41.900 hektar lainnya terletak di Kecamatan Siabu, Bukit Malintang dan Panyabungan Utara. Sebanyak 75 persen saham PT SMM dimiliki Sihayo Gold Limited dan 25 persen sisanya dimiliki PT Aneka Tambang.

Sebagian area kontrak PT SMM berada di Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) yang merupakan area tangkapan air bagi Sungai Batang Gadis yang berperan sangat penting untuk menjaga ketersediaan air bagi 360 ribu orang orang dan 34.500 hektar sawah. [ian]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya