Berita

ilustrasi

Politik

Rakyat Ditembaki "Cowboy Mabuk" Negara Gagal Jamin Keamanan

SABTU, 23 MARET 2013 | 16:23 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Anggota DPR RI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Honing Sanny mengutuk keras tindakan brutal dan biadab yang dilakukan aparat negara dalam pembunuhan terencana kepada penghuni Lapas di Sleman, Yogyakarta. Menurut dia, kejadian itu menjadi bukti negara telah gagal menjaga keamanan rakyatnya.

"Mereka biadab. Dan negara gagal menjaga keamanan rakyat. Sudah seperti cowboy yang mabok saja mereka, main tembak dan membunuhi rakyat," ujar dia kepada wartawan, Sabtu (23/3).

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, aparat bersenjata itu datang bergerombol dan memaksa penjaga Lapas dengan todongan senjata agar membuka sel dan menunjukkan orang yang menjadi target pembunuhan mereka. Lalu ditembaki sampai mati.


Honing geram dengan peristiwa yang begitu menginjak-injak harga diri masyarakat itu. Menurut dia, para pelakunya harus dihukum sangat berat dan negara harus bertanggung jawab.

"Dengan kondisi seperti ini, bukan tidak mungkin akan terulang kejadian-kejadian yang sama. Mereka memakai uang rakyat sebagai aparatur Negara, namun mereka malah membunuhi rakyat itu," jelas dia.

Kealfaan negara dalam kondisi ini tidak dapat dibiarkan. "Ini sungguh terencana, dan dengan sengaja dilakukan. Hal ini harus dilawan," ucap Honing.

Semestinya, lanjut dia, jika pun ada bentrokan anggota masyarakat dengan aparat, maka harus diusut dengan proses hukum. Bukan malah aksi balas dendam seperti ini yang terjadi dini hari tadi. "Ini membuktikan, hukum di Negara ini pun sudah tidak ada, sudah gagal dan negara pun ditiadakan," ujarnya.

Pria asal NTT ini menambahkan, sebagai bentuk solidaritas dan perlawanan menentang perbuatan brutal dan menciderai keadilan itu, dia berserta sejumlah pihak akan melakukan aksi solidaritas dan mengobarkan perlawanan terhadap kezaliman negara atas rakyat.

"Kita tidak akan tinggal diam. Kami sedang mengumpulkan kekuatan dan solidaritas untuk menyelesaikan persoalan seperti ini," ujar Honing.

"Kepada seluruh masyarakat dan kawan-kawan termasuk awak media secara pribadi dan atas nama masyarakat NTT saya berduka atas meninggalnya 4 orang adik-adik dan saudara saya di LP Sleman, Yogyakarta atas tindakan biadab yang dilakukan oleh anggota Koppasus sebagai bentuk balas dendam," ujarnya. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya