Berita

Politik

Presiden SBY Menghormati Independensi HMI

JUMAT, 15 MARET 2013 | 19:07 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Presiden SBY diminta Panitia Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk membuka kongres. Namun, Presiden SBY tetap mempertimbangkan yang terbaik buat HMI sebagai organisasi yang selama ini dikenal kuat mempertahankan independensinya. Atas pertimbangan itulah, Presiden SBY memutuskan untuk tidak hadir membuka kongres HMI.

Demikian dikatakan Staf Khusus Presiden Bidang Publikasi dan Dokumentasi, Dr. Ahmad Yani Basuki, kepada wartawan, Jumat (15/3), menjawab komentar ketidakhadiran Presiden SBY karena khawatir adanya orang atau kelompok yang ingin mengacaukan suasana.

Menanggapi sejumlah pengurus cabang HMI yang menamakan diri Gerakan Nasional HMI anti SBY, yang menyatakan menolak kehadiran Presiden SBY dalam Pembukaan Konggres ke -28 HMI, jauh-jauh hari Presiden  SBY sudah mengetahui akan adanya gerakan semacam ini. Oleh karena itulah jauh-jauh hari pula  Presiden SBY sudah memutuskan  tidak hadir memenuhi undangan Panitia untuk membuka Konggres tersebut. Keputusan ini dipandang yang terbaik bagi soliditas HMI  sendiri, karena Presiden SBY tidak ingin melihat meningginya pro kontra internal HMI. .


Menurut Ahmad Yani Basuki, presiden sangat welcome terhadap siapa saja, apalagi kalangan mahasiswa yang memiliki tawaran-tawaran solusif untuk kepentingan rakyat, asal tidak anarkis. Ketidak hadiran Presiden SBY justru karena Presiden SBY ingin HMI dapat membangun soliditasnya tanpa ada sikap pro kontra di lingkungan internalnya.  

"Jadi jauh sebelumnya, Presiden SBY sudah memutuskan tidak hadir memenuhi undangan Panitia untuk membuka Kongres tersebut," lanjut Yani.

Presiden, lanjut dia, ingin HMI bisa menyumbangkan gagasan-gagasan konstruktifnya dan bersama-sama berbuat untuk pembangunan bangsa, bukan ikut mengeruhkan suasana politik yang justru bisa menjadi kontraproduktif. Untuk itu, Presiden bersedia dialog langsung dengan para pengurus PB HMI beberapa waktu lalu saat audensi di Istana Negara.

"Adu gagasan, pengetahuan, dan keilmuan perlu terus dikembangkan HMI sebagai organisasi yang identik dengan sikapnya yang kritis sekaligus sebagai komunitas intelektual dan tentunya juga islami, bukan cara-cara yang bisa mencederai citra positif HMI," tambah doktor Sosiologi Politik ini.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya