Berita

tantowi yahya/ist

Politik

DPR Endus Korupsi Triliunan Rupiah di Kantor Tifatul Sembiring

SENIN, 11 MARET 2013 | 16:32 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Komisi I DPR mewanti-wanti akan meminta BPK mengaudit proyek  Warnet Bersubsidi Berbasis Kecamatan di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Panitia Kerja (Panja) Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dan Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) Komisi I DPR menemukan ada kejanggalan dalam pelaksanaan proyek tersebut.

"Ini bukan tak memakai uang negara, tapi ini dari PNBP. Ini termasuk hibah dan tetap APBN. Sangat mungkin kami meminta BPK untuk mengauditnya," ujar anggota Panja PLIK dan MPLIK Komisi I DPR, Tantowi Yahya, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/3).

Program Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dan Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) dibiayai dengan dana dana CSR 10 operator telekomunikasi atau yang dikenal Universal Service Obligation (USO). Sesuai Permen Kominfo, setiap operator wajib menyetorkan 1,25 persen dari pendapatan kotor mereka untuk disetor sebagai USO.


Pendapatan kotor operator mencapai Rp 150 triliun per tahun, dimana sebesar Rp 2,4 triliun didedikasikan untuk PLIK dan MPLIK. Sementara, kata Tantowi, sejak 2010 baru sekitar Rp 800 miliar saja yang digelontorkan untuk membiayai program tersebut.

"Menurut laporan BP3TI di Kemenkominfo, sejak 2010, program yang dilaksanakan dengan pendanaan multiyears itu baru mengeluarkan dana sekitar Rp 800 miliar.  Ini artinya ada dana sisa Rp 1,6 triliun yang mengendap di rekening BP3TI," beber politisi Partai Golkar itu.

Dia menambahkan, berdasarkan simulasi deposito berjangka di website Bank Mandiri dengan suku bunga 5,55 persen setahun, maka nilai bunga yang didapat kementerian yang dipimpin Tifatul Sembiring dari dana Rp 1,6 triliun itu adalah sebesar Rp 88,8 miliar.

"Ini bagaimana pertanggungjawabannya? Kemana bunga uangnya?" tanya Tantowi.[dem]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya