Berita

BASUKI T PURNAMA/IST

Olahraga

Ahok Jelaskan Alasan Jokowi Lamban Respon Permohonan Penangguhan UMP

SENIN, 04 MARET 2013 | 14:57 WIB | LAPORAN:

Sejak digulirkan kebijakan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2013 sebesar Rp 2,2 juta pada Desember 2012, sudah ada beberapa perusahaan yang mengajukan penangguhan permohonan. Hanya saja, putusan Gubernur Joko Widodo terhadap permohonan itu terkesan lambat sampai sekarang.  

Enam perwakilan massa buruh yang tergabung dalam  Federasi Serikat Buruh Garmen Kerajinan Tekstil Kulit dan Sentra Kulit (FSB Garteks) KSBSI pun mempertanyakannya langsung kepada Wakil Gubernur Basuki T Purnama atau Ahok.

"Kami setiap hari demo di kawasan KBN Pak, dalam jawaban dari perusahaan menunggu jawaban atas penangguhan UMP dari gubernur. Nah kalau menunggu-menunggu terus bagaimana kan beli beras nggak bisa di rapel," keluh seorang perwakilan buruh, Toto Susilo, saat bertemu Ahok di ruang rapat yang berada di lantai dua Balaikota Jakarta, Senin (4/3).


Menanggapi hal itu, Ahok lalu menjelaskan PT Hasolindo telah dinyatakan merugi berdasarkan hasil audit akuntan publik UMP.

"Tapi Pak Gubernur juga minta agar perusahaan mengikuti SK Gubernur (UMP 2013) yang diputuskan," lanjutnya.

Kalaupun penangguhan diterima, maka perusahaan harus membayar gaji sesuai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) 2013 yang telah ditetapkan sebesar Rp 1,9 juta per bulan.  "Kalau dia kasih di bawah KHL kita hajar. Karena kami tetapkan KHL sampai melawan keputusan Menteri Tenaga Kerja ini Pak," terang Ahok berapi-api.

Sekali lagi, keputusan atas jawaban penangguhan UMP yang diajukan menunggu waktu untuk mencari celah jalan terbaik.

"Bukan kami enggak mau tanda tangan tapi kami lagi cari celah, karena ini keputusan sulit," kata pria yang pernah menjabat bupati Belitung Timur tersebut. [wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya